TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana menanggapi janji calon presiden atau capres Anies Baswedan yang akan membangun kereta api di Kalimantan. Menurutnya, ada beberapa tantangan yang akan dihadapi jika ingin membangun kereta api di luar Jawa. Apa saja?
Salah satu tantangan utama yang disoroti Aditya adalah masalah pendanaan. Menurutnya, pembangunan kereta api di luar Jawa masih sangat tergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Keterbatasan anggaran menjadi faktor utama dalam pembangunan prasarana perkeretaapian di luar Jawa, karena masih sangat bergantung pada APBN yang alokasinya juga berkurang ketika terjadi pandemi Covid-19 beberapa tahun silam," kata Aditya dalam keterangannya kepada Tempo pada Sabtu, 9 Desember 2023.
Ia juga mencatat bahwa pembangunan jaringan kereta api di luar Jawa selama 5 tahun terakhir baru terfokus pada beberapa ruas, seperti Makassar-Parepare dan Rantauprapat-Kota Pinang di Sumatera Utara. "Sehingga pembangunan jaringan KA di Kalimantan belum bisa diwujudkan," ucapnya.
Selain ketersediaan anggaran, ia menyebut tantangan terbesar dari pembangunan konstruksi sarana perkeretaapian di Kalimantan adalah tanah Kalimantan yang berjenis tanah gambut. "Sehingga diperlukan pemadatan yang lebih dibandingkan dengan daerah lainnya, sehingga berpotensi meningkatkan biaya dan menambah waktu pengerjaan konstruksi," ujar dia.
Sebelumnya, calon presiden atau capres nomor urut 1 Anies Baswedan berjanji untuk membangun kereta api yang menghubungkan Banjarmasin hingga Banjarbaru di daerah Kalimantan Selatan.
Anies mengatakan mobilitas masyarakat antar kedua kota itu cukup tinggi. Pembangunan tersebut kata dia, akan menjadi prioritas untuk di wilayah Kalimantan Selatan.
"Yang tidak kalah penting adalah memastikan pembangunan infrastruktur ke berbagai wilayah di Kalimantan Selatan terjalin dengan baik," kata Anies saat berdialog dengan masyarakat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa, 5 Desember 2023.
YOHANES MAHARSO | ANTARA
Pilihan Editor: Pengamat Berharap Anies, Prabowo, dan Ganjar Arahkan Isu IKN ke Persoalan Kesejahteraan Rakyat
