TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo - Gibran, Mulya Amri merespons harga bahan pangan yang tidak stabil. Ia menyatakan, jika Prabowo-Gibran terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024, pihaknya akan menindak tegas mafia pangan yang mengakibatkan instabilitas harga pangan tersebut.
"Kebijakan tegas dari Prabowo dan Gibran adalah untuk mengecek siapa-siapa saja mafia yang menimbun dan segala macam. Ini harus kita harus kita kendalikan," kata Mulya usai acara Talkshow Repnas 'Kesempatan Kerja dan Kualitas Tenaga Kerja di Indonesia' di TKN Fanta Headquarters Menteng, Jakarta pada Selasa, 5 Desember 2023.
Ketika ditanya langkah apa saja yang akan diambil untuk menindak mafia pangan itu, Mulya tak menjelaskan lebih rinci. "Tentunya hal-hal yang bisa kita kendalikan di dalam negeri dengan cara dan langkah tegas seperti itu itu akan dilakukan."
Meski demikian, ia mengakui bahwa ketahanan pangan di Indonesia juga masih bergantung pada kebijakan luar negeri. Hingga kini, kata Mulya, Indonesia masih mengimpor beberapa bahan pangan.
Bila Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024, pemerintah menargetkan untuk menciptakan swasembada pangan agar tidak tergantung pada luar negeri. Pasalnya, dengan kondisi global tak stabil, sejumlah bahan pokok yang diimpor terimbas dan harganya naik.
"Program Prabowo Gibran yang lebih ke arah jangka panjang ke depannya adalah untuk memperkuat swasembada pangan agar kita tidak terpengaruh oleh imbas harga yang naik turun secara drastis di luar negeri," ucap Mulya.
Sebelumnya, Calon Presiden Prabowo Subianto mengatakan pihaknya akan memanfaatkan rawa untuk mencapai swasembada pangan apabila terpilih sebagai presiden pada Pemilu 2024. Dari perhitungannya, Indonesia memiliki sekitar 20 juta hektare rawa yang belum dimanfaatkan.
"Kami ada teknologinya membuat sawah di lahan rawa, membuat kebun jagung di rawa, kami sudah melaksanakan percobaan, bahkan lebih murah daripada sawah biasa. Air tidak jadi masalah," kata Prabowo dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu, 8 November 2023.
Prabowo mengatakan bahwa pemanfaatan rawa untuk menghasilkan pangan dapat meningkatkan produksi pangan Indonesia sehingga pencapaian target swasembada pangan akan lebih cepat.
"Dengan memanfaatkan 5 juta sampai 6 juta hektare rawa, Indonesia sudah swasembada pangan," kata Prabowo saat itu. Apabila swasembada pangan tercapai, Indonesia dapat membantu negara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka. Bahkan, Indonesia berpotensi menjadi lumbung pangan dunia.
YOHANES MAHARSO | ANTARA
Pilihan Editor: Gibran Bagi-bagi Susu Gratis, Kenapa Bukan Produk UMKM yang Diberikan?