TEMPO.CO, Jakarta Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih memperkirakan indeks harga saham gabungan atau IHSG akan konsolidasi hari ini di level 7.000 sampai 7.150. Apa saja saham yang disoroti dalam perdagangan hari ini?
Alfatih mencatat, indeks kemarin melemah sebagai pola konsolidasi setelah mencapai area resistance upchannel besar yang menjadi pola sejak Maret 2023, serta upchannel sejak Oktober 2023.
"Selama masih di 7.000-7.150, maka market masih mencari titik keseimbangan sebelum memulai tren baru," tulis dia dalam keterangan resminya pada Rabu, 6 Desember 2023.
Alfatih lantas menyoroti lima saham pada perdagangan hari ini. Kebanyakan adalah saham milik emiten pertambangan.
Pertama, saham emiten tambang tembaga dan emas PT Amman Mineral Internasional Tbk. Saham berkode AMMN ini terakhir ditutup di level 6.600.
Dia mencatat, harga AMMN kemarin menguat kembali. Jika harganya melampaui 6.675, akan masuk kembali ke dalam pola upchannel sejak Agustus 2023. "Potensi kenaikan ke 6.900 sampai 7.250. Batas risiko kurang dari 6.425," tulis Alfatih.
Kedua adalah saham PT Astra International Tbk. Saham berkode ASII ini ditutup terakhir di level 5.725. "Harga kemarin melemah, namun terlihat ada rebound intraday," ujar Alfatih.
Samuel Sekuritas mencatat, dalam pola di dekat support trendline sejak September 2020, ada potensi kenaikan ke arah 5.850 sampai 5.900. Batas risiko kurang dari 5.650.
Ketiga adalah saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Saham bersandi BMRI ini ditutup melemah tipis di level 5.975 dalam perdagangan kemarin. Namun, terlihat rebound kuat intraday.
Adapun pola yang terlihat sejak Oktober 2023 adalah triangle dengan target kenaikan teoritis ke sekitar 6.250. BMRI berpotensi naik ke 6.100 sampai 6.150 dalam jangka pendek, dengan batas risiko di 5.950.
Keempat, ada emiten emas PT Aneka Tambang Tbk alias Antam. Saham berkode ANTM ini terakhir ditutup di level 1.745.
Alfatih menuturkan, harga ANTM kemarin melemah tipis. "Namun, rebound dari support pola downchannel yang sudah di breaks out."
Saham pelat merah ini berpotensi naik ke 1.760 sampai 1.780. Adapun batas risiko di level 1.730.
Terakhir adalah saham emiten tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk. Saham berkode MDKA ini terakhir ditutup di level 2.520.
Menurut Alfatih, harga MDKA kemarin membentuk pola top island, sehingga cenderung turun. Kemungkinan pelemahan ke level 2.460 sampai 2.390. "Jika mampu kembali ke atas 2.640, maka sentimen bullish dapat menguat kembali."
Pilihan Editor: IHSG Melemah di Sesi Pertama Hari Ini, Sektor Teknologi Turun Paling Dalam
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.