Bandara Dhoho Kediri sebagai lapangan terbang baru, dibangun melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) khusus. Bandara ini 100 persen dibangun oleh swasta, baik penyediaan lahan hingga keseluruhan infrastruktur di dalamnya. Untuk itu, DPPU Dhoho Kediri akan menjadi DPPU pertama yang lahir dari kerja sama strategis antara Pertamina Patra Niaga dengan swasta.
Bandara Dhoho Kediri memiliki panjang landasan pacu (runway) yang mencapai 3.300 meter, sehingga menjadi lima besar bandara dengan runway terpanjang di Indonesia. Hal ini membuat Badara Dhoho Kediri diproyeksikan dapat melayani jumlah penerbangan yang tinggi untuk mendukung industri pariwisata dan perekonomian Indonesia.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Induk dilakukan oleh Direktur Pemasaran Pusat & Niaga Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya dan Presiden Direktur Surya Dhoho Investama Istata Taswin Siddharta.
Sedangkan Perjanjian Kerja Sama Komersial ditandatangani oleh VP Aviation Fuel Business Pertamina Patra Niaga Yosep Iswadi dan Executive General Manager Surya Dhoho Investama Okky Riana Hartadi, dengan disaksikan oleh jajaran manajemen masing-masing perusahaan.
Presiden Direktur Surya Dhoho Investama Istata Taswin Siddharta mengatakan, dalam proses Pembangunan DPPU permanen perusahaan mengharapkan dukungan dari Pertamina Patra Niaga guna membantu dalam hal supervisi, sehingga sarana dan fasilitas DPPU sesuai dengan standar Pertamina Patra Niaga dan internasional.
“Kerja sama bisnis antara Surya Dhoho Investama dan Pertamina Patra Niaga diharapkan dapat saling menguntungkan dan diharapkan Pertamina Patra Niaga dapat memberikan daya saing, baik dari sisi harga maupun pelayanan di Bandara Dhoho Kediri,” ucap Istata.
Pilihan Editor: AirAsia Tunda Relokasi Seluruh Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Ini Alasannya