TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani berharap Indonesia Digital Summit 2023 di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, yang digelar pada hari ini bisa mempertemukan pelaku usaha, pemerintah, pakar teknologi juga mitra usaha untuk berdiskusi tentang arah ekonomi digital Indonesia untuk masa depan.
“Ekonomi digital di Indonesia adalah salah satu kunci penting untuk mewujudkan visi Indonesia emas 2045,” ujar Shinta, Selasa, 28 November 2023..
Dia menjelaskan tema ekonomi digital yang diangkat mirip dengan visi Apindo, yakni mewujudkan iklim usaha yang kondusif dan berkelanjutan untuk penciptaan lapangan pekerjaan. Menurut dia, dalam era globalisasi dan revolusi industri 4.0 yang telah dijalani, ekonomi digital ini menjadi pilar utama dalam mengukir kemajuan dan daya saing suatu bangsa.
Shinta tak menampik bahwa betul akan banyak orang kehilangan pekerjaan karena digitalisasi. Namun, akan lebih banyak lagi pekerjaan yang muncul. Hal itu harus dipersiapkan talentanya. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang besar.
“Populasi muda yang terus bertumbuh dan penetrasi internet yang tinggi tentu memiliki potensi yang luar biasa dalam mengembangkan sektor ini,” ucap Shinta.
Bahkan, dia melanjutkan, menjadikan ekonomi digital Indonesia termasuk yang terbesar di Asia Tenggara. Industri digital juga diestimasikan berkontribusi kepada ekonomi Indonesia sebesar US$ 83 miliar pada 2023 dan berpotensi bertumbuh empat kali lipat pada 2030.
Untuk merealisasikan peluang, Shinta berujar, Indonesia perlu economic power house. Pemerintah dan semua pemangku kepentingan dibutuhkan untuk bekerja sama dan mewujudkan iklim industri digital yang inovatif adil dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Regulator sangat mempengaruhi arah pertumnbuhan ekonomi digital, termasuk dalam menavigasi tantangan utama industri,” tutur Shinta.
Berbagai kebijakan juga telah diberlakukan pemerintah Indonesia dalam upaya mendorong industri ini. “Seperti blue print sistem pembayaran digital nasional yang juga membuat adopsi pembayaran digital naik pesat,” kata dia.
Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menjelaskan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia terus menunjukkan hal yang positif. Pada 2022, ekonomi digital berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 5,11 persen berdasarkan data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas.
Menurut Budi Arie, di Indonesia, kemajuan teknologi digital diperkirakan berkontribusi mendorong perekonomian Asia Tenggara. Indonesia menyumbang 40 persen dari total transaksi ekonomi digital ASEAN pada 2023.
Bahkan, kata dia, ekonomi digital dipredisksi berkontribusi sebesar 20,7 persen bagi PDB Indonesia di tahun 2045. “Ini target harus ditingkatkan menurut saya,” ujar Budi Arie3.
Pilihan Editor: Budi Arie Sebut Sebut Inovasi Krusial dalam Ekonomi Digital: Agar Keluar dari Middle Income Trap