TEMPO.CO, Jakarta - Subsektor ekonomi kreatif di Indonesia telah lama diakui sebagai salah satu pilar utama dalam menggerakkan perekonomian nasional.
Sebagai respons atas perkembangan ini, pemerintah telah membentuk kementerian/lembaga khusus yang fokus pada pengelolaan ekonomi kreatif di Indonesia.
Baca juga:
Saat ini, tanggung jawab pengembangan industri kreatif di Indonesia sebagian besar ditempatkan di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf).
Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Kemenparekraf, hingga saat artikel ini ditulis, jumlah usaha ekonomi kreatif di Indonesia mencapai 15.898, sementara usaha di sektor pariwisata mencapai 14.685.
Angka-angka ini dipastikan akan terus bertambah seiring dengan munculnya sub industri kreatif yang baru di masa mendatang.
10 Subsektor Ekonomi Kreatif di Indonesia dan Contohnya
Indonesia telah melihat pertumbuhan pesat dalam industri ekonomi kreatif yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara ini. Di bawah ini, 10 subsektor yang termasuk dalam industri kreatif Indonesia:
1. Kriya
Kriya adalah subsektor ekonomi kreatif yang telah menjadi ciri khas Indonesia di pasar internasional.
Contohnya, mencakup beragam kerajinan tangan yang terbuat dari kayu, logam, kulit, kaca, keramik, dan tekstil.
Produk-produk kriya Indonesia dikenal di seluruh dunia karena aspek handmade-nya dan penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi, yang memberikan nilai tambah dan estetika yang disukai oleh konsumen luar negeri.
Bahkan, banyak karya seniman Indonesia dalam subsektor kriya memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional.
2. Pengembangan Permainan
Industri pengembangan permainan adalah subsektor ekonomi kreatif yang relatif baru dan sangat populer di kalangan generasi milenial dan generasi Z.
Pada tahun 2017, industri permainan berkontribusi sebesar 1,93% terhadap PDB dengan melibatkan 44.733 pekerja.
Indonesia telah menjadi salah satu pasar permainan yang berkembang pesat dan ada banyak peluang untuk pertumbuhan lebih lanjut, baik sebagai pengembang maupun pemain profesional.
3. Desain Interior
Minat terhadap desain interior terus tumbuh, baik untuk hunian pribadi, hotel, maupun perkantoran. Tren positif ini menunjukkan bahwa potensi ekonomi di subsektor desain interior semakin menjanjikan.
Untuk mendukung industri ini, Kemenparekraf merasa penting untuk memberikan sertifikasi guna menciptakan standar dan perlindungan hak cipta bagi para desainer.
Selain itu, Kemenparekraf juga berkomitmen untuk mempromosikan desain interior melalui berbagai program, termasuk event dan pameran berskala nasional dan internasional.
4. Musik
Subsektor ekonomi kreatif yang berhubungan dengan rekaman suara adalah musik. Musik memiliki potensi besar, namun, pembajakan tetap menjadi permasalahan yang menghantui industri musik di Indonesia.
Pembajakan menghambat perkembangan musik dan menurunkan investasi dalam industri ini. Sebagai langkah tegas, Kemenparekraf menyediakan fasilitas perlindungan HAKI, bertujuan mengurangi tingkat pembajakan.
Kemenparekraf juga mendukung perkembangan inkubator musik, memberikan akses modal bagi investor, serta membangun ekosistem bisnis musik yang sehat.
5. Periklanan
Subsektor periklanan memiliki tren pertumbuhan positif dengan pembelanjaan iklan nasional meningkat sekitar 5-7 persen setiap tahun.
Iklan memiliki peran penting dalam membentuk perilaku konsumen, pola pikir, dan pola hidup masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki sumber daya manusia lokal yang berkualitas dalam subsektor ini.
Kemenparekraf memberikan fasilitas dan dukungan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia lokal.
Selain itu, Kemenparekraf juga memperkuat otoritas Dewan Periklanan Indonesia, mengatur kebijakan pembatasan investasi asing dalam industri periklanan, serta mengawasi penayangan iklan yang diadaptasi dari pasar regional atau global.
6. Arsitektur
Subsektor arsitektur adalah perpaduan seni dan perencanaan properti. Di Indonesia, arsitektur memegang peran sentral. Dalam konteks budaya, arsitektur dengan keberagamannya mampu mencerminkan kekayaan warisan budaya Indonesia.
Dalam hal pembangunan, arsitektur berperan dalam merancang kota dengan nilai fungsional dan estetika. Meskipun potensinya besar, Indonesia masih memerlukan lebih banyak arsitek di tengah peralihan dari ekonomi berbasis sumber daya alam ke ekonomi berbasis pengetahuan.
7. Seni Rupa
Seni rupa di Indonesia memiliki potensi besar, diperkuat oleh kualitas, produktivitas, pasar yang berkembang, dan jaringan internasional yang kuat. Berbagai festival seni rupa rutin diadakan dan diakui secara global.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung subsektor seni rupa ini dengan fasilitas dan upaya menjadikan Indonesia pusat seni rupa di Asia Tenggara.
8. Fotografi
Fotografi memiliki daya tarik yang besar, dengan sejumlah karya fotografer Indonesia yang telah sukses di pameran internasional.
Meskipun demikian, masih ada aspek yang perlu ditingkatkan, termasuk perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI) untuk karya fotografi, pengarsipan karya-karya fotografi, dan promosi fotografi Indonesia di kancah internasional.
Kemenparekraf merespons dengan program sertifikasi fotografer dan perlindungan HAKI, serta upaya untuk meningkatkan eksposur global bagi fotografi Indonesia.
9. Desain Komunikasi Visual (DKV)
DKV memberikan dukungan penting bagi berbagai sektor bisnis, termasuk perusahaan swasta, pemilik merek, dan program pemerintah.
Kemenparekraf berperan dalam mempromosikan karya DKV serta memastikan desainer lokal diutamakan dalam proyek perusahaan domestik, terutama setelah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berlaku.
10. Televisi dan Radio
Meskipun perkembangan teknologi terus maju, televisi dan radio tetap menjadi sarana utama dalam menyebarkan informasi. Mereka telah merata di masyarakat, memungkinkan akses bagi berbagai lapisan masyarakat.
Kemenparekraf memberikan dukungan melalui fasilitas, program acara berkualitas, pembentukan SDM berkualitas, dan pengembangan kreativitas dalam industri televisi dan radio.
KAYLA NAJMI IHSANI
Pilihan Editor: Kemenparekraf Persiapkan Solo Bakal Masuk Kota Kreatif UNESCO