TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memproyeksikan perputaran uang naik 5 persen selama libur Natal dan tahun baru atau Nataru 2023-2024
"Hal ini sebagaimana perkiraan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubdat Kemenhub), pada libur Nataru tahun ini pergerakan orang akan meningkat sebesar 5 persen," ujar Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf, I Gusti Dewi Hendriyani, kepada Tempo, Selasa, 21 November 2023.
Dewi, sapaannya, menuturkan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan sebelumnya memperkirakan akan ada 904.496 orang penumpang transportasi umum pada periode liburan akhir tahun ini. Jumlah penumpang tersebut terdiri dari pengguna angkutan roda dua 52.755 unit, roda empat 98.267 unit, bus 12.157 unit, dan truk 55.569 unit.
Adapun puncak arus mudik Nataru tahun ini untuk sesi pertama diprediksi pada 22-23 Desember 2023, dan puncak arus balik pada 26-27 Desember 2023. Sementara, puncak arus mudik kedua diprediksi pada 29-30 Desember 2023 dan arus balik pada 1-2 Januari 2024.
Dewi melanjutkan, pada libur Nataru tahun lalu perkiraaan jumlah penduduk yang melakukan perjalanan adalah 44,7 juta orang. Angka ini setara dengan 11.925.000 keluarga, di mana satu keluarga terdiri 4 orang.
Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia memproyeksikan perputaran uang selama libur Nataru tahun lalu mencapai Rp 23,85 triliun. Hal ini berdasarkan perhitungan rata-rata pengeluaran per keluarga.
"Ada sebanyak 11,92 juta keluarga, dengan pengeluaran sebesar Rp 2 juta per keluarga," tutur Dewi.
Bank Indonesia (BI) pada akhir tahun lalu menyiapkan uang tunai sebanyak Rp 117,7 triliun untuk periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022-2023. Angka tersebut naik 5,8 persen ketimbang realisasi pada tahun 2021.
Deputi Gubernur BI Aida S Budiman menyatakan dalam memenuhi kebutuhan uang rupiah periode Nataru tersebut, pihaknya menjalankan 3K. K pertama adalah kesiapan jumlah dan pecahan uang yang diperlukan.
"Nah, terkait yang pertama sekaligus juga menjawab pertanyaan, berapa uang rupiah yang disediakan BI, jumlahnya adalah Rp 117,7 triliun dan ini tumbuh 5,8 persen dari realisasi tahun lalu," kata Aida pada pertengahan Desember 2022 lalu.
K kedua adalah kesiapan akses bagi masyarakat khususnya dari BI. Sedangkan K ketiga adalah kesiapan dari perbankan dan juga penyelenggara jasa pengelolaan uang rupiah.
Pilihan Editor: 107,63 Juta Orang Bakal Mudik pada Libur Natal dan Tahun Baru, Menhub: Naik di Atas 100 Persen