TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Agung Wicaksono mengungkapkan jumlah perusahaan yang sudah mencapai kesepatakan untuk berinvestasi di ibu kota baru, di Kalimantan Timur. Menurut dia, saat ini ada 305 letter of intent (LoI) dari dunia usaha swasta dalam negeri dan luar negeri yang menyatakan siap berinvestasi di IKN.
“Sampai ke kesepatan tadi boleh dibilang sudah 21 perusahaan yang sudah tanda tangan sampai dengan groundbreaking (peletakan batu pertama proyek). Kita sudah bisa katakan demikian,” ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Senin, 20 November 2023.
Sebagai informasi ada delapan proses bagi investor yang ingin berinvestasi di IKN. Pertama, penyerahan letter of intent (LoI); kedua, tinjauan dan penilaian sektor skala prioritas; ketiga, 1 on 1 meeting; dan keempat, penyerahan surat konfirmasi. Lalu kelima, surat tanggapan dari Otorita IKN kepada investor; keenam perjanjian kerahasiaan dan permohonan data non disclosure agreement (NDA) dan data request; ketujuh, studi kelayakan; dan kedelapan, kesepatakan.
Adapun waktu untuk melewati prosesnya, tergantung dari investornya. Contohnya, kata Agung, Konsorsiun Nusantara yang sudah groundbreaking pada September lalu, padahal baru bergerak pada Juni 2023. “Jadi 3 bulnan yang tercepat. Bisa seperti itu,” ucap Agung.
Selain itu, pada penilaian sektor skala prioritas juga menjadi hal yang penting dan membuat prosesnya juga bisa lebih lama. Mulai dari kesiapan perusahaan, evaluasi keuangannya, desain, kesesuaian lokasi, dan berbagai macam lainnya tergantung dari investornya.
Bahkan, ada investor yang sudah mulai sejak 2022, tapi hingga saat ini masih diproses. “Karena masih dicari lahan yang sesuai dengan tata ruang, itu penting kita tidak mau melanggar ketentuan. Itu beberapa pertimbangan prosesnya,” tutur Agung.