TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana angkat bicara soal roda aus pada rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek. Ia menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan menghindari perbaikan besar di sisi prasarana.
“Faktor keselamatan memang sudah terjamin dengan perbaikan di bengkel. Tapi soal konstruksi rel belum terjawab,” kata Aditya ketika dihubungi, Selasa, 21 November 2023.
Aditya juga menduga perombakan ulang struktur rel LRT akan butuh biaya yang jauh lebih besar ketimbang solusi versi pemerintah. Penyesuaian desain dengan isi Permenhub Nomor 60 Tahun 2012 pun dinilai memiliki tingkat kesulitan tinggi karena perlu pembetonan ulang, sementara kebutuhannya hanya 1-2 sentimeter.
Belum lagi adanya dugaan alasan politis oleh kementerian yang tidak transparan mengenai justifikasi desain. “Bubut roda dan pelumasan memang efektif memperlamban aus roda. Tapi beda hasil bila struktur jalurnya ikut diperbaiki,” kata Aditya.
Sementara itu, Anggota Dewan Pertimbangan Serikat Pekerja PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka, Apolius Karokaro, meminta pelebaran rel tetap dijadikan solusi agar kecepatan LRT lebih optimal di tikungan pendek.
Inka sebagai manufaktur lokal sebetulnya dianggap sudah memenuhi kebutuhan rolling stock LRT Jabodebek secara maksimal. Namun isu aus roda malah sempat menyudutkan perseroan. “Kalau penyesuaiannya hanya dari sisi sarana dan sedikit di prasarana, bisa jadi beban operasi dan biaya bagi kami,” kata Apolius.
Hal senada juga disampaikan Federasi Serikat Pekerja Perkeretaapian (FSPP). Presiden FSPP sekaligus Ketua Umum SPKA Edi Suryanto sebelumnya risau akan masalah beruntun LRT Jabodebek, yang berpotensi membebani arus kas PT KAI di masa depan.
Dalam menangani temuan roda LRT Jabodebek yang aus tersebut, telah dilakukan pembubutan roda dan memperhalus profil permukaan serta memberi cairan pelumas pada rel kereta.
"Alhamdulillah, pascadilakukan grinding dan pelumasan ini, sudah tidak ditemukan aus pada roda sehingga 12 trainset (TS) yang beroperasi saat ini dalam kondisi aman," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal dalam keterangan tertulis, Selasa, 21 November 2023.
Selanjutnya: Risal menyebutkan bahwa proses pembubutan roda ...