“Ini berarti, perekonomian Indonesia akan tetap mempertahankan tren pertumbuhan yang positif, meskipun di tengah ketidakpastian global akibat konflik geopolitik dan perlambatan ekonomi,” kata Ibrahim.
Selain itu, kondisi ekonomi global pada 2024 diperkirakan akan melambat, dipengaruhi oleh kebijakan moneter ketat dari bank sentral negara maju, seperti Amerika Serikat yang mempertahankan suku bunga acuan bank tinggi sejak 2023.
Meskipun inflasi global cenderung terkendali, Ibrahim menilai masih ada risiko kenaikan harga komoditas. “Hal ini dipicu oleh ketegangan geopolitik seperti situasi Rusia-Ukraina atau Israel-Palestina,” ucapnya. Kemudian, ada pula risiko dari perubahan iklim dan gangguan cuaca El Nino yang berpotensi menghambat produksi pangan hingga paruh pertama 2024.
Dalam menghadapi dinamika global dan berbagai tantangan lain, proyeksi ekonomi Indonesia ini mencerminkan optimisme. “Terutama melalui konsumsi yang berkelanjutan dari masyarakat serta pertumbuhan yang beragam di sektor bisnis,” ujar Ibrahim.
Pilihan Editor: Bidik Segmen Ritel dan UMKM, Berikut Lima Fitur Andalan Bank Saqu