TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini bakal berkisar 4,5-5,3 persen. Adapun dalam asumsi prognosa Anggaran Tahunan Bank Indonesia disebutkan perekonomian nasional tumbuh 5,01 persen pada tahun 2023.
Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Senin, 13 November 2023, Perry menjelaskan, perekonomian Indonesia tumbuh dengan baik dan berdaya. Salah satunya karena sinergi dan koordinasi kebijakan pemerintah dan BI dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan dari dampak negatif gejolak global.
Ia memprediksi pertumbuhan ekonomi akan bertahan di level 5 persen pada tahun depan. Hal tersebut seiring dengan kondisi permintaan domestik yang didorong oleh kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN), penyelenggaraan pemilu, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pada prognosa ATBI 2023, laju inflasi dipatok di level 2,84 persen. Angka tersebut tetap berada pada sasaran BI, yaitu 3 plus minus 1 persen.
Dalam pandangannya, Perry menilai inflasi turun dan terkendali lebih cepat dari perkiraan, terlihat pada pada akhir kuartal III-2023 inflasi sebesar 2,28 persen. Sedangkan inflasi pada Oktober atau awal kuartal IV tercatat sebesar 2,56 persen.
Sedangkan inflasi pada tahun depan diprediksi terjaga pada sasaran 2,5 plus minus 1 persen. Sementara rencana ATBI 2024 mematok proyeksi inflasi pada level 3,2 persen.
Lebih jauh, Perry memaparkan upaya pengendalian inflasi dilakukan dengan menggenjot konsistensi kebijakan moneter serta sinergi erat antara BI dan pemerintah, baik pusat maupun daerah, melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Caranya, dengan menguatkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Selanjutnya: Soal nilai tukar rupiah pada akhir 2023...