TEMPO.CO, Banjarbaru - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuturkan Kalimantan Selatan punya potensi lahan rawa nomor satu yang akan digarap untuk mendongkrak produksi pangan.
Ia mengungkapkan kelanjutan program pemanfaatan lahan rawa untuk bisa swasembada pangan. Tahap awal, Amran Sulaiman menyebut Kementan sudah siap menanam padi 500 ribu hektare lahan rawa pada awal tahun 2024.
"Pertama itu 500 ribu hektare, mungkin setelah selesai ini tiga bulan, tiga bulan berikutnya 500 ribu hektare lagi. Kita identifikasi," ujar Amran Sulaiman saat pertemuan bersama penyuluh pertanian di kantor Setdaprov Kalsel di Banjarbaru, Kamis 16 November 2023.
Maka, kita dia, jika ditotal dalam setahun, Kementan akan menggarap lahan rawa 1 juta hektare agar Indonesia bisa swasembada pangan. Amran menyebut lokasinya ada 10 provinsi. Pada tahap awal, penanaman padi lahan rawa dilakukan di Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, dan Lampung.
"Satu juta hektare itu yang nomor satu adalah Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalbar, Sumatera Utara, dan Lampung. Ada 10 provinsi," ungkapnya.
Amran mengajak penyuluh dan insan pertanian di Kalimantan Selatan bekerja keras mewujudkan swasembada pangan.
"Saya hadir di sini, bertemu teman-temanku para penyuluh untuk mengajak bersama bekerja keras dalam upaya meningkatkan produksi pangan sekaligus sekali lagi meraih swasembada," kata Amran Sulaiman.
Mentan Amran pun minta dukungan setiap Gubernur dan semua pihak untuk mewujudkan swasembada pangan sesuai amanah Presiden Joko Widodo.
Ia mengingatkan pernah swasembada pada 2019-2020 karena hasil kerja keras bersama. "Kita, petani, penyuluh dan Babinsa, untuk itu harus kita lanjutkan," tuturnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan tujuan kegiatan ini untuk memotivasi penyuluh pertanian, para petani, dan pihak lain yang terkait dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Kalimantan Selatan.
"Sebagai pengingat Provinsi Kalimantan Selatan merupakan penyangga komoditas pangan strategis yang mempunyai potensi lahan sawah, khususnya lahan rawa," kata Dedi Nursyamsi.
Menurut dia, penyuluh pertanian sebagai kunci keberhasilan program pembangunan pertanian melalui peningkatan produksi untuk mencapai swasembada.
Kegiatan ini dihadiri peserta sebanyak lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari para penyuluh pertanian, petani millennial, Kelompok Wanita Tani (KWT), P4S, KTNA serta stakeholder pertanian di seluruh Kalimantan Selatan.
"Melalui pertemuan ini diharapkan para petani dan penyuluh pertanian dapat berkolaborasi di lapangan untuk mengenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung untuk meraih kembali Swasembada Pangan," ujarnya.
Rangkaian kegiatan diawali dengan Pelatihan Teknis Gerakan Tani Pro Organik dalam Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung. Menurutnya, pemerintahan menempatkan sektor pertanian untuk memperkuat ekonomi dan pertahanan nasional.
Pihaknya juga memanfaatkan perkembangan teknologi sesuai arah pembangunan pertanian yang hendak diwujudkan adalah pertanian yang maju, mandiri, dan modern berbasis teknologi.
Pilihan Editor: Hati-hati, ASN Pose Jari Dukung Capres Bisa Dipecat, Ini 10 Pose yang Dilarang