TEMPO.CO, Palembang – Nilai ekspor Sumatera Selatan sepanjang tahun ini tercatat US$4.978,84 juta. Angka tersebut turun 11,59 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Bila ditelisik lebih dalam, produk non-Migas seperti CPO, Karet dan Kelapa tetap mendominasi penghasil devisa.
Rudi Arpian, Analis Prasarana dan Sarana Pertanian ahli madya Dinas Perkebunan Sumatera Selatan mengatakan bila melihat dari capaian Januari-September tersebut, perkembangan ekspor non migas Sumatera Selatan pada keseluruhan tahun 2023 diperkirakan tumbuh kuat meskipun melandai dibandingkan dengan tahun 2022.
“Untuk non-Migas kami pastikan produk CPO dan turunannya masih mendominasi capaian ekspor Sumsel,” katanya, Jumat, 11 Nopember 2023. Dalam catatanya, total ekspor non migas dari bulan Januari 2023 sampai September 2023 menyumbang 92,83 persen..
Secara kumulatif, nilai ekspor Sumatera Selatan Januari–September 2023 mencapai US$4.978,84 juta atau turun 11,59 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.
Sedangkan komoditas yang menjadi unggulan Provinsi Sumatera Selatan masih CPO dan turunannya, karet lempengan dan barang dari karet, kelapa bulat.
Rudi Aprian menekankan, produksi perkebunan karet (untuk SIR 10 dan SIR 20) secara y-on-y naik sebesar 0,87 persen, namun secara q-to-q turun sebesar 1,27 persen. Sedangkan produksi CPO dan Palm Kernel secara y-on-y naik sebesar 227,40 persen, sedangkan secara q-to-q naik sebesar 130,91 persen.
Nilai ekspor terbesar Sumatera Selatan ke Cina