TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai atau BLT El Nino Rp 400 ribu kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat atau KPM. Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menyebut, meski berbau politis kebijakan ini dibutuhkan masyarakat.
"Apakah memang ini digunakan untuk isu politik, kelihatannya itu sudah biasa dilakukan. Asalkan jangan diasosiasikan kepada pihak atau pasangan tertentu. Apalagi kita tahu tahun depan itu kan sebenarnya enggak ada incumbent, presiden yang masih menjabat. Pemerintah seharusnya bisa lebih netral dan tidak gunakan isu BLT untuk kepentingan kandidat yang ada," kata Yose kepada Tempo pada Rabu, 8 November 2023.
Yose menyebut, meski berbau politis dan dapat diasosiasikan dengan kondisi politik, BLT El Nino ini memang dibutuhkan oleh masyarakat untuk meningkatkan angka konsumsi rumah tangga.
"Banyak pihak yang mengasosiasikan kebijakan ini dengan kondisi politik ketika mau menghadapi pemilu 2024 mendatang. Tapi sebenarnya memang ada kebutuhan dari BLT. Konsumsi rumah tangga terus melambat jadi perlu didorong untuk memberikan bantuan langsung," kata Yose.
Yose mengatakan, konsumsi rumah tangga masyarakat mengalami penurunan. Kondisi ini memang membuat kebijakan BLT menjadi cukup wajar dilakukan. "Kita lihat dari mana saja sumber yang mengakibatkan penurunan, paling besar kan dari rumah tangga. Itu memang kelihatan sudah melemah selama beberapa waktu. Pemulihan ekonomii yang sudah berjalan belum mampu mendorong konsumsi rumah tangga kita," kata Yose.
Baca Juga:
Selanjutnya: Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat....