Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ragam Cara Gebetan Sikapi Perubahan Iklim, dari Produksi Sorgum hingga..

image-gnews
Petani Sorgum NTT. antaranews.com
Petani Sorgum NTT. antaranews.com
Iklan

TEMPO.CO, Kupang - Ambrosia Ero dengan antusias menceritakan bagaimana kelompok tani yang diikutinya turut serta dalam melakukan aksi nyata menyikapi perubahan iklim belakangan ini. Kelompok tani Gebetan (Gerep Blamu Tapobali Wolo Wutun) di Desa Tapobali, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, NTT, ini aktif melestarikan pangan lokal dan menanam bambu. 

Perempuan berusia 42 tahun yang bekerja sebagai petani ini bersama empat anggota Gebetan lainnya memulai menanam sorgum ini setelah mengikuti pelatihan. Dari pelatihan itulah, mereka mengetahui adanya pergeseran musim tanam, sehingga mereka memilih menanam sorgum yang tidak membutuhkan air yang banyak.

"Karena perubahan iklim, pergeseran musim hujan akan menyebabkan kekeringan sehingga produktifitas tanaman menurun. Maka kita pilih sorgum, karena tidak butuh banyak air dan bisa memenuhi kebutuhan pangan di desa. Selain itu peningkatan ekonomi masyarakat," katanya Ambrosia Ero atau kerap disapa Onci tersebut.

Dalam kegiatannya, kelompok Gebetan didampingi oleh Koalisi Pangan Baik. Sorgum ditanam di atas lahan seluas 1 hektare milik masyarakat setempat. 

Awalnya, hasil sorgum yang dipanen hanya dijadikan beras untuk memenuhi ketahanan pangan masyarakat di desa itu. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai mengembangkan hasil panen sorgum agar bisa diolah lebih jauh oleh Usaha Mikro Kecil Memenggah (UMKM). 

Gebetan berfokus pada penanaman sorgum untuk membiayai kegiatan lingkungan lainnya. Di atas lahan seluas 1 hektare itu, dalam setahun Gebetan bisa memanen sebanyak 3 kali. Panen pertama biasanya setelah 105 hari ditanam atau 3 bulan, lalu ada panen kedua dan ketiga. 

Onci juga menggarisbawahi pentingnya keterlibatan perempuan dalam aksi nyata tersebut. "Kita perempuan yang merasakan bagaimana atur pola makan. Kalau beras tidak ada, bagaimana?  Maka kita harus lestarikan pangan lokal, apalagi stok kurang, atau harga naik. Kami yang mengatur dapur, maka penting untuk terlibat," katanya. 

Lebih jauh, Onci memaparkan, dari luasan lahan 1 hektare itu, bisa dihasilkan 1 ton sorgum dalam sekali panen. Dari hasil panen itu, sebagian dijadikan beras untuk konsumsi, sisanya dibuat kopi sorgum.

Kopi sorgum merupakan campuran antara kopi dan sorgum. Mereka melabeli kopi tersebut dengan nama 'Kopi Sorgum Gebetan'. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kopi ini selain dijual umum oleh Gebetan di daerah Lembata dan Flores Timur, juga pernah diikutkan ke festival yang digelar di Pulau Jawa hingga Belanda. "Promosinya sudah sampai ke Belanda, dan permintaan mulai  meningkat," ucap Onci. 

Terdapat tiga ukuran kopi sorgum yang dijual dengan harga bervariatif. Kopi sorgum dengan berat 250 gram dijual dengan harga Rp 10 ribu, 500 gram di harga Rp 15 ribu dan 1 kg dibanderol Rp 50 ribu. 

Walau hanya sebagai anggota di kelompok Gebetan, Onci aktif di semua kegiatan kelompok. Termasuk kelompok penanaman bambu di sumber mata air untuk menjaga ketersedian air bersih bagi masyarakat setempat. 

"Dalam satu rumpun bisa tampung 5 ribu liter air, sehingga baik untuk ditanam. Pada 5-10 tahun terakhir debit air turun, ada mata air yg sudah kering. Kamalafai, satu mata air yang kami tanam bambu," tuturnya. 

Sementara itu, Sekretaris Desa Tapi Bali, Benediktus Sole mengatakan kelompok ini dibentuk pada 2021 lalu. Hingga kini, belum ada kerja sama antara kelompok tani tersebut dengan pemerintah desa.

"Kami tidak sumbang secara langsung, tapi peningkatan kelompok yang ada desa ini. Sasaran kami adalah anggota kelompok. Kami juga sudah siapkan bibit sorgum. Sudah masuk di RKPdes," ucap Benediktus.

Sedangkan pendamping kelompok Gebetan, Brian Benedicto, dari Yaspensel keuskupan Larantuka, mengatakan kelompok Gebetan menjalankan program penguatan anak muda untuk aksi iklim berkeadilan. 

Pilihan Editor: Harga Beras Naik, Menteri Tito Sarankan Masyarakat Makan Ubi dan Sorgum

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

8 jam lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

7 hari lalu

Petani dan forum adat di Cangkringan Sleman lereng Gunung Merapi melakukan penanaman komoditas sorgum untuk pertama kalinya pada Senin (22/4). Tempo/Pribadi Wicaksono
Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.


AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

7 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

11 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

11 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

11 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

11 hari lalu

Tenaga Kesehatan menyuntikkan vaksin Inavac kepada warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Budaran HI, Jakarta, Minggu, 17 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-59 menyelanggarakan cek kesehatan dan pencegahan obesitas serta vaksinasi gratis kepada warga untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.


Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

12 hari lalu

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati menyoroti kasus pemecatan 249 nakes non ASN di Manggarai, NTT.


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

16 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.