TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Menteri Perhubungan Adita Irawati mengatakan ada tren mengenai pengguna tetap light rail transit atau LRT Jabodebek meski belasan unit rangkaian keretanya masuk bengkel untuk perawatan. Menurut dia, pengguna tersebut adalah orang-orang yang akan berangkat ke kantor.
“Tren di-peak hours (jam sibuk) tetap penuh padet terus. Sekitar jam 5 sampai 8 pagi. Itu adalah peak sampai jam 10,” ujar dia di Gedung Parlemen, Jakarta Pusat, pada Selasa, 7 November 2023.
Bahkan Adita mengklaim okupansi saat jam sibuk itu bisa mencapai lebih dari 70 persen dengan jumlah trainset yang beroperasi saat ini 8 unit. Namun, kata Adita, permintaannya bisa lebih tinggi dibandingkan itu. “Tinggi memang (okupansinya),” kata dia.
Saat ini, Kemenhub bersama stakeholder terkait sedang fokus pada kapasitas optimal yang keamanannya bisa dijaga. Bersamaan dengan itu, perlahan memperbaiki trainset-trainset yang berada di depo untuk perawatan.
“Pelan-pelan kami perbaiki. Kami upayakan demand-nya bisa kami tangkap juga dengan trainset yang bertambah,” tutur Adita.
Sebelumnya dikabarkan bahwa ada 15 trainset yang masuk bengkel. Lebih rinci, 13 trainset harus dilakukan bubut roda guna memastikan kondisi roda sesuai dengan apa yang menjadi syarat perjalanan LRT Jabodebek. Sementara 2 trainset lainnya mengalami gangguan pada integrasi sistem persinyalan. Belakangan, kabar terakhir total yang masuk bengkel sebanyak 18 trainset.
Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan masalah belasan trainset yang masuk bengkel itu adalah kewenangan dari korporasi, dalam hal ini PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI. Namun, kata Budi Karya, sebagai regulator kementeriannya mengamati secara lebih dalam.
Selanjutnya: Menurut Budi Karya, Kementerian Perhubungan....