TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 97 poin ke level Rp 15.636 per dolar Amerika Serikat (dolar AS) dalam perdagangan Selasa sore, 7 November 2023. Sebelumnya, rupiah sempat 105 poin di level Rp 15.539 per dolar AS.
“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif tapi ditutup melemah di kisaran Rp 15.620 hingga Rp 15.690 per dolar AS,” ujar Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam keterangan tertulis, Selasa.
Dalam laporannya, Ibrahim mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 di luar prediksi, yakni mencapai 4,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). “Hal tersebut sangat berbeda dengan prediksi pemerintah dan para ekonom sebesar 5,17 persen. Namun pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara di dunia,” tuturnya.
Adapun pertumbuhan ini, kata Ibrahim, ditopang oleh solidnya permintaan domestik yang dicerminkan oleh konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), serta kuatnya konsumsi domestik. “Kita lihat m indeks keyakinan konsumen masih di 121,7 pada November,” ujarnya.
Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi kontributor tertinggi, yakni sebesar 52,62 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal III 2023. Sedangkan, PMTB berkontribusi sebesar 29,68 persen.
“Dari hasil PDB kuartal ketiga 2023 yang rendah, akan berdampak terhadap perekonomian tahun depan,” ucap analis rupiah itu. Mengutip Dana Moneter Internasional (IMF), pelemahannya akan lebih rendah lagi dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun ini. “Pelemahan ekonomi itu sejalan dengan tingkat inflasi global yang juga diperkirakan masih tinggi di tahun depan, maka prediksinya nilai tukar maupun suku bunga AS masih relatifly higher for longer.”
Ibrahim juga menyampaikan, jika nilai tukar mata uang maupun suku bunga Amerika Serikat masih tinggi, maka akan mempengaruhi banyak negara. “Bahkan akibat dari hal ini, banyak negara yang kemudian merevisi proyeksi pertumbuhan ekonominya pada 2024 mendatang,” katanya.
Sebelumnya, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5 persen di tahun depan. Proyeksi ini turun 0,1 persen dibandingkan proyeksi yang diterbitkan pada April 2023 sebesar 5,1 persen. IMF juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2024 menjadi 2,9 persen. Padahal, sebelumnya proyeksi IMF terhadap pertumbuhan ekonomi 2024 adalah sebesar 3 persen.
Pilihan Editor: KAI Hadirkan Promo Patriotrip, Ada Diskon 25 Persen untuk Pembelian Tiket 11 Kereta Api Pemberangkatan dari Daop 6