TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan milenial gemar menggunakan layanan digital Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater di Indonesia. Dari hasil survei perusahaan riset berbasis digital, Populix, mayoritas pengguna paylater berasal dari pulau Jawa (55 persen), dan didominasi oleh generasi milenial (63 persen) dari kelas sosial atas (59 persen).
Dari hasil survei itu juga diketahui, kebanyakan responden atau 51 persen menggunakan layanan paylater kurang dari sebulan sekali. Mereka rata-rata hanya menggunakan satu aplikasi (82 persen). Dari beberapa penyedia layanan paylater yang masuk pasar Indonesia, Shoppee Paylater (89 persen) menjadi Top of Mind responden.
Menyusul kemudian GoPay Later (50 persen), Kredivo Paylater (38 persen), Akulaku Paylater (36 persen), Traveloka PayLater (27 persen), Home Credit (16 persen), Indodana (13 persen), dan Atome (5 persen). Selain menduduki posisi Top of Mind, Shoppee PayLater juga paling sering digunakan oleh 77 persen responden survei.
Mayoritas atau 82 persen responden memiliki cicilan paylater kurang dari Rp 1 juta per bulan. Nominal terbesar yang pernah digunakan oleh sebagian besar responden (75 persen) juga kurang dari Rp 1 juta.
“Hal ini menunjukkan bahwa responden telah memiliki perencanaan keuangan yang lebih baik dengan membatasi nominal cicilan yang mereka miliki sehingga pengeluaran bulanan tetap terkendali,” kata Timothy Astandu, Co-founder dan CEO Populix lewat keterangan tertulis, Selasa 31 Oktober 2023.
Menurutnya, hasil penelitian itu menunjukkan bagaimana paylater memainkan peran signifikan dalam aktivitas ekonomi Indonesia saat ini. Beberapa faktor pendorongnya seperti keterjangkauan paylater yang semakin meningkat bagi masyarakat, fleksibilitas dalam pembayaran cicilan, hingga kemudahan dalam proses registrasi.
Metode paylater biasa digunakan untuk memenuhi beberapa kebutuhan, seperti pembelian paket data internet atau listrik (48 persen), pakaian (48 persen), pengeluaran bulanan (35 persen), elektronik dan aksesorisnya (21%), gawai terbaru (19 persen), serta liburan (10 persen).
Beberapa pertimbangan mereka memilih penyedia layanan paylater, seperti terkoneksi dengan marketplace (71 persen), terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (67 persen), pembayaran cicilan yang fleksibel (57 persen), kemudahan registrasi (52 persen), dan bunga rendah (50 persen).
Survei dilakukan pada 15-18 September 2023 secara daring dengan melibatkan 1.017 orang. Responden pria dan wanita di Indonesia itu berusia 17-55 tahun. Pertanyaan survei dikemas dalam bentuk kuesioner dengan format pilihan ganda tunggal, pilihan ganda kompleks, dan skala likert.
ANWAR SISWADI