Di tahun yang sama, yakni pada 1960, pendiri Rolex Hans Wilsdorf meninggal dunia. Dia pun memberikan kepemilikan perusahaannya kepada Yayasan Hans Wilsdorf. Itu adalah sebuah perwalian amal Swiss yang didirikan oleh Wilsdorf pada 1944.
Hingga saat ini, Rolex berhasil mempertahankan namanya sebagai salah satu merek jam tangan mewah di dunia. Mereka juga memoles citra perusahaan dengan menjadi sponsor dari berbagai acara olahraga dunia, seperti berkuda, balap motor, hingga balap kapal pesiar.
Inovasi besar terakhir Rolex terjadi pada 2002 lalu. Kala itu, perusahaan meningkatkan keamanan jam tangan melalui pemasangan semacam kode batang pengetesan laser berukuran mikroskopis sebagai alat pendeteksi keaslian jam tangan.
Sejarah Logo Rolex
Telah berdiri lebih dari satu abad, logo Rolex nyatanya hanya pernah mengalami dua kali revisi. Melansir dari laman Swiss Watch Expo, pada awalnya logo mahkota Rolex terlihat dalam warna emas dan berada di atas tulisan ‘Rolex’ dengan gaya huruf atau font Clarendon yang berwarna hijau di bawahnya. Saat ini, satu-satunya jam tangan Rolex yang masih menggunakan kombinasi logo ini adalah Rolex Air-King.
Pada 1965, perusahaan mengubah sedikit warna logo mahkota ke arah perunggu atau emas yang sangat muda. Selain itu, teks hijau ikonik dibuat lebih menonjol dibandingkan hijau dalam warna biru ke-abu-abuan dengan tetap menggunakan font yang sama.
Setelah 40 tahun menggunakan logo tersebut, Rolex kembali merevisi logonya pada 2002. Logo revisi terakhir itulah yang digunakan Rolex hingga saat ini. Pada revisi logo ini, mahkota emas cerah kembali disandingkan dengan font hijau. Adapun satu-satunya bagian yang hilang dari logo asli tahun 1920-an adalah garis emas tipis di sekeliling nama Rolex.
RADEN PUTRI | ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Pilihan Editor: Gantikan Dudung Abdurachman, Segini Harta Kekayaan KSAD Baru Agus Subiyanto