TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan program hilirisasi bakal berlanjut. Setelah melalui kebijakan larangan ekspor bijih nikel, hilirisasi bakal dilanjutkan ke bauksit, tembaga, timah, dan sektor lainnya.
"Dilanjutkan nanti untuk hilirisasi di bidang perkebunan, pertanian, kelautan. Semuanya," kata Jokowi dalam acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Kawasan Senayan, Selasa, 24 Oktober 2023.
Jokowi mengatakan peta jalan program hilirisasi itu sudah ada. Namun, ia berujar, kunci keberlanjutan bukan ada pada kebijakan atau rencana-rencana makro tetapi implementasinya. "Dicek yang detail, kerja lapangan diawasi," ujar dia.
Seperti diketahui, pemerintahan Jokowi mengerakkan hilirisasi dengan melarang ekspor sejumlah komoditas. Di antaranya bijih nikel dan bauksit.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pun berharap berharap presiden periode selanjutnya mau melanjutkan program hilirisassi. Pasalnya jika hilirisasi tidak dilanjutkan, kata dia, Indonesia akan kembali ke zaman penjajahan.
"Di zaman Belanda, kita dikendalikan VOC karena hanya mengambil bahan baku lalu diekspor," kata Bahlil dalam konferensi pers realisasi investasi triwulan III 2023 di Kantor Kementerian Investasi pada Jumat, 20 Oktober 2023.
Soal kebijakan hilirisasi, menurut Bahlil, sempat dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY melalui Undang-Undang Minerba. Namun program tersebut belum sempat dijalanka lantaran periode kepemimpinan SBY sudah habis. Walhasil, larangan ekspor sumber daya itu akhirnya dieksekusi Presiden Jokowi.
Pilihan Editor: Jokowi Isyaratkan Reshuffle Kabinet Pekan Ini dan AHY Posting soal Apel, Pertanda Apa?