TEMPO.CO, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat pagi tadi melemah. Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pelemahan indeks dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga Bank Indonesia.
“Kenaikan suku bunga ini rupanya jelek bagi IHSG, karena pada saat suku bunga acuan BI naik 25 basis poin menjadi 6 persen, ini berdampak terhadap perbankan, terutama perbankan dengan properti,” ujar Ibrahim ketika dihubungi Tempo, Jumat, 20 Oktober 2023.
Dengan kenaikan suku bunga ini, kata Ibrahim, banyak saham-saham berjatuhan. “Bahkan kemarin pas penutupan pasar IHSG turun cukup tajam, di hari ini pun sama,” tuturnya. Hal ini menunjukkan bahwa dampak dari kenaikan suku bunga BI sedikit kurang bagus untuk jangka pendek.
Meski begitu, hal paling utama yang memengaruhi pelemahan IHSG adalah masalah eksternal, terutama konflik di Timur Tengah yang kian memanas. “Gonjang ganjing di Timur Tengah, geopolitik antara Israel dan Palestina masih menjadi satu momok pembicaraan,” katanya.
Selanjutnya, Bank Sentral AS alias The Fed yang masih tetap bertahan dengan suku bunga tinggi kemungkinan akan ikut menaikkan suku bunga. The Fed mempertahankan suku bunga tinggi jika inflasi terus mengalami kenaikan.
Baca Juga:
Neraca perdagangan akan dirilis pada pekan depan