TEMPO.CO, Solo - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta mencatat, sejak Selasa hingga Kamis, 17-19 Oktober 2023, ada sebanyak 3.851 pembatalan tiket kereta api usai Kereta Api Argo Semeru dan Kereta Api Argo Wilis anjlok di Wates, Kulonprogo, Yogyakarta. Kecelakaan itu terjadi pada Selasa, 17 Oktober 2023.
Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro mengemukakan musibah yang terjadi pada Kereta Api Argo Semeru di petak jalan Sentolo - Wates berimbas pada perubahan pola operasi kereta api dan juga pembatalan sejumlah tiket di stasiun oleh para pelanggan kereta api.
"Tiket dengan keberangkatan tanggal 17 Oktober 2023 maupun tiket terusannya dapat dibatalkan selama 7 hari terhitung dari tanggal 17 Oktober," ujar Krisbiyantoro kepada awak media di Kota Solo, Kamis siang.
Ia menyebutkan beberapa stasiun yang dapat digunakan untuk pembatalan tiket kereta api antara lain stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Balapan, Solo Jebres, Klaten, Sragen, Salem, Wates, dan Purwosari.
"Dari Selasa-Kamis, 17-19 Oktober, Daop 6 mencatat ada sebanyak 3.851 pembatalan tiket dengan rincian pada tanggal 17 sebanyak 2.129 tiket, tanggal 18 sebanyak 1.647 tiket, dan tanggal 19 sebanyak 75 tiket," katanya.
Disinggung soal potensi kerugian yang ditanggung PT KAI, Krisbiyantoro mengatakan saat ini masih dalam tahap perhitungan. KAI tetap fokus dan berkomitmen terhadap keselamatan dan pelayanan optimal kepada seluruh pelanggan.
Lebih lanjut ia memastikan memastikan perjalanan kereta api antara Stasiun Sentolo - Stasiun Wates telah berangsur normal kembali meskipun masih terdapat pembatasan kecepatan di kedua jalur baik hulu yang dibatasi maksimal 40 km/jam maupun hilir maksimal 10 km/jam.
"Beberapa KA masih mengalami kelambatan pasca evakuasi dan perbaikan jalur di petak antara Sentolo – Wates. KAI Daop 6 terus berupaya agar jalur dapat pulih seutuhnya serta dapat melayani masyarakat kembali dengan kecepatan normal," tuturnya.
Krisbiyantoro menyatakan Daop 6 meminta maaf kepada seluruh pelanggan yang mengalami keterlambatan sebagai imbas proses normalisasi jalur rel di antara Stasiun Sentolo – Stasiun Wates, usai anjloknya Kereta Api Argo Semeru itu.
"Daop 6 tetap memberikan kompensasi keterlambatan dan pengembalian tiket pada pelanggan terdampak sampai dengan 7 hari kedepan terhitung mulai tanggal 17 Oktober," katanya.
Untuk pemberian kompensasi kepada penumpang terdampak kecelakaan ini, ia mengatakan KAI mematuhi Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.
"Dalam hal keterlambatan keberangkatan kereta api antarkota lebih dari 1 jam, penumpang dapat membatalkan tiket dan mendapatkan pengembalian seluruh biaya tiket," katanya.
Jika tidak membatalkan tiket, sesuai poin a, maka kompensasi yang diberikan berupa minuman ringan untuk keterlambatan lebih dari 1 jam. Sementara pada poin b, kompensasi berupa minuman dan makanan ringan berat untuk keterlambatan lebih dari 3 jam.
"Bagi pelanggan KA Argo Semeru dan Argo Wilis yang barangnya tertinggal atau hilang saat kejadian anjlogan, dapat mengambil keberadaan barangnya secara langsung di Stasiun Wates dan Stasiun Gambir," tutur Krisbiyantoro.
Ia menyebut ada 26 nama pemilik barang dengan rincian 11 orang telah konfirmasi dan barangnya dikirim ke stasiun Gambir siang ini pukul 13.00 WIB dan 1 orang barang dikirim ke stasiun Yogyakarta, 1 orang barang dikirim ke Purwokerto dengan KA Bogowonto, 7 orang belum terkonfirmasi barang masih di stasiun Wates dan sisanya barang sudah diambil pemiliknya.
"Pengambilan barang dapat dilakukan dengan menunjukkan identitas dan tiket KA baik fisik maupun digital kepada petugas di stasiun," ucap Krisbiyantoro.
Pilihan Editor: KAI Sebut Jalur Sentolo-Wates Berangsur Normal: 3 Kereta Masih Terlambat Akibat Anjloknya Argo Semeru