TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati memberikan pidato dalam final dan malam puncak kompetisi The Asset Manager kemarin di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta.
“Untuk negara-negara, apalagi negara seperti Indonesia emerging country, kita harus terus bisa menggali sumber-sumber daya untuk bisa meningkatkan pembangunan kita," kata Sri Mulyani dalam pidatonya, dikutip dari keterangan resminya pada Rabu, 18 Oktober 2023. "Salah satunya adalah dengan terus meingkatkan kemampuan dalam men-generate aset melalui creative financing."
Sri Mulyan melanjutkan, pengelolaan aset negara memunculkan tantangan yang sangat riil. Sehingga, lanjut Sri Mulyan, memerlukan kemampuan, kompetensi, dan optimalisasi penggunaan aset yang terus ditingkatkan.
"Yang salah satunya dilaksanakan melalui kompetisi The Asset Manager," tutur Sri Mulyani.
The Asset Manager adalah kegiatan tahunan Lembaga Manajemen Aset Negara atau LMAN Kemenkeu. Ajang ini bertujuan membangun kesadaran dan kompetensi pengguna aset, khususnya barang milik negara di lingkungan kementerian/lembaga, badan layanan umum (BLU), pemerintah daerah, dan badan usaha milik negara (BUMN). Dengan begitu, bisa mewujudkan optimalisasi aset negara melalui perencanaan dan implementasi konsep pemanfaatan aset terbaik.
"Harapannya, inovasi pengelolaan memperkuat fungsi aset negara sebagai alat fiskal dan menghasilkan berbagai manfaat, baik dari sisi sosial ekonomi maupun finansial berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk kesejahteraan masyarakat," tutur Sri Mulyani.
LMAN menitikberatkan The Asset Manager tahun ini pada pengelolaan aset-aset di wilayah Jakarta, dengan mempertimbangkan rencana strategis nasional pemindahan Ibu Kota Negara ke Nusantara. Oleh karena itu, studi kasus yang harus diselesaikan peserta terdiri dari berbagai aset negara, baik kelolaan LMAN maupun instansi yang menjadi mitra advisory LMAN di wilayah Jakarta.
Adanya pemindahan ibu kota menjadikan pengelolaan aset negara, terutama di Jakarta, membutuhkan sumber daya manusia dengan ide kreatif dan inovatif. Dengan begitu, aset negara yang ditinggalkan tetap menghasilkan nilai tambah dan tidak menjadi beban fiskal ke depan.
Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi berharap bahwa The Asset Manager menjadi milestone penting dan berdampak besar bagi implementasi optimalisasi aset negara di seluruh lini, termasuk kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan BUMN.
"LMAN senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan aset negara, melalui sinergi dan kolaborasi guna menghasilkan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat," ujar Basuki.
Pilihan Editor: Pendanaan Jadi Isu Krusial Transisi Energi, IESR Usulkan Kemitraaan Pembiayaan antara Indonesia-Cina