TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana menanggapi anjloknya Kereta Api (KA) Argo Semeru dan Kereta Argo Wilis di Kulon Progo. Menurutnya, kecelakaan kereta api seperti itu sudah jarang terjadi.
"Sebenarnya kecelakaan kereta api (seperti Argo Semeru) selama lebih dari 10 tahun terakhir sudah jarang dan minim terjadi," kata Aditya dalam pesan singkat kepada Tempo pada Rabu, 18 Oktober 2023.
Menurutnya, kecelakaan kereta api yang sering terjadi adalah kecelakaan di perlintasan sebidang. "Yang banyak terjadi adalah kecelakaan di perlintasan sebidang dengan jalan raya, yang merupakan kecelakaan transportasi jalan," ujar Aditya.
Kecelakaan di perlintasan sebidang bukan hanya hanya kecelakaan antar kereta api, tetapi juga kecelakaan transportasi jalan yang melibatkan kendaraan moda jalan atau orang sebagai pengguna jalan.
Ia mengatakan, kecelakaan seperti anjloknya KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis di Kulon Progo, DI Yogyakarta memiliki fatalitas yang rendah. "Sehingga kecelakaan ini meski fatalitasnya rendah harus mendapat perhatian yang serius," ujar Aditya.
Selanjutnya: Mengenai penanganan PT Kereta Api Indonesia (Persero)....