Salah satunya, sektor pertanian yang menyumbang 32,59 persen KUR Bank Mandiri atau sebesar Rp 6,87 triliun. Disusul sektor Jasa Produksi dan industri pengolahan yang masing-masing menyumbang 20,17 persen dan 7,33 persen dari total realisasi KUR perseroan.
“Fokus utama adalah sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah, mulai pertanian, perikanan, industri pengolahan maupun jasa-jasa produksi yang didukung sinergi dari seluruh bisnis, koordinasi yang kuat di seluruh jaringan serta kerja sama strategis dengan perusahaan finansial maupun e-commerce,” ujar Ashraf.
Selain penyaluran KUR yang terus ditingkatkan, Bank Mandiri juga konsisten menjaga posisi rasio non performing loan (NPL) KUR berada di level terjaga. Tercatat sampai Agustus 2023, rasio NPL KUR Bank Mandiri berada di level 1,18 persen.
Tidak hanya di kota besar, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Atturida menambahkan, Bank Mandiri juga injak gas penyaluran KUR di wilayah. Salah satunya di Region 1 (Sumatera 1) dengan realisasi KUR sebesar Rp 2,27 triliun kepada 20 ribu debitur.
"Saat ini, perekonomian masyarakat sudah menunjukkan perbaikan dan terus meningkat, kami harap tren ini terus berkembang sehingga memberi dampak positif pada sektor usaha lain seperti pariwisata dan produksi yang menjadi keunggulan wilayah Sumut,” kata Rudi.
Bank Mandiri optimistis, dengan optimalisasi bisnis didukung layanan digital mampu mempercepat penyaluran KUR, berjalan maksimal sampai akhir tahun.
"Menjangkau lebih banyak calon debitur yang membutuhkan untuk mendorong pertumbuhan sektor UMKM yang lebih baik,” ucap Rudi.
Pilihan Editor: Satgas BLBI Sita Puluhan Bidang Tanah dan Bangunan Senilai Rp 228,1 Miliar di Sumatera Utara