Nantinya, kata Agung, dengan memanfaatkan menggunakan data seluler yang dideteksi oleh Base Transceiver Station (BTS) pergerakan pengguna dari satu zona ke zona lain dapat ditentukan secara real time. Ditambah dengan metode Map-Reduce dan hasilnya diperoleh matriks asal-tujuan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
“Dengan demikian Satu Matrix akan mampu menampilkan berbagai data. Seperti total jumlah pergerakan, rata-rata pergerakan per hari, rata-rata pergerakan terbanyak, rata-rata hari terpadat, hingga rata-rata jam terpadat,” ucap Agung.
Sementara, Direktur Utama Perum Damri Setia N. Milatia Moemin mengatakan basis data akan menjadi elemen penting untuk bisa membuat perencanaan transportasi yang baik. Menurut dia pertukaran data dan informasi perjalanan penumpang angkutan massal ini merupakan elemen penting untuk mewujudkan data informasi pergerakan yang terintegrasi.
Dia berharap program ataupun kebijakan yang dibuat dapat tepat sasaran sesuai kebutuhan masyarakat. Sehingga semakin banyak masyarakat yang beralih (shifting) menggunakan transportasi umum massal perkotaan. “Dan meninggalkan penggunaan kendaraan pribadi untuk mobilitas keseharian,” tutur Setia.
Melalui kesepakatan itu, Dihub DKI Jakarta akan menyediakan data MRT Jakarta, LRT Jakarta, Transjakarta, dan Jaklingko, serta PT KCI menyediakan data commuter line dan Perum Damri menyediakan data Transjabodetabek. Sehingga sistem Satu Matrix BPTJ siap dimanfaatkan oleh semua stakeholder sebagai bahan perumusan strategi dan kebijakan peningkatan layanan angkutan umum di wilayah Jabodetabek.
Kesepakatan bersama ditandatangani oleh Plt Kepala BPTJ Agung Raharjo; Direktur Utama Perum Damri Setia N Milatia Moemin; Wakil Kepala Dishub DKI Jakarta Syarifudin; dan Direktur Operasi dan Pemasaran PT KCI Broer Rizal.
Pilihan Editor: Disparbud Selayar Siapkan Destinasi Menarik pada Festival Takabonerate