BCA pun berhasil menggenjot transaksi digital oleh para nasabahnya setelah masa pandemi Covid-19. Sebelum masa pandemi Covid-19, kata Jahja, rata-rata nilai transaksi per nasabah maksimal hanya Rp 10 juta rupiah per hari. Usai pandemi, angka itu bisa melonjak hingga Rp 140 juta per hari.
"Transaksi kami sebelum masa Covid, atau sekitar tahun 2010-an, cuma Rp 10 juta per hari, tapi saat ini bisa sampai Rp 140 juta per hari," ujar Jahja.
Namun demikian, menurut Jahja, kenaikan nilai transaksi itu juga diiringi dengan meningkatnya risiko bagi para nasabah tersebut, terutama jika tanpa didampingi dengan layanan yang baik dari bank.
"Ini berisiko kalau tidak didampingi atau dibantu dengan servis atau layanan yang baik, Karena ternyata di lapangan penerapan digital itu tidak semudah teori," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, BCA menyerahkan donasi dua unit buggy car untuk RST Slamet Riyadi Solo. Buggy car diserahkan Jahja secara langsung kepada Direktur RST Slamet Riyadi Solo, Letnan Kolonel Ckm, dr.Ardianto Pramono. Hal ini sebagai salah satu bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bank swasta tersebut.
"CSR tidak hanya di Solo tapi juga di Jawa Timur, Jawa Tengah, Bitung, Padang tersebar di mana-mana. Sesuai kebutuhan dan kami lihat kebutuhan di RST ini penting juga," kata Jahja.
Buggy car tersebut diharapkan bisa mendukung tersedianya fasilitas pendukung layanan kesehatan yang memadai untuk pasien di RST Slamet Riyadi Solo. Di acara penyerahan bantuan buggy car itu juga dihadiri Letnan Jenderal TNI (Purn.) Terawan Agus Putranto, Executive Vice President Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn, dan Kepala KCU Slamet Riyadi Anggolo Pryadiy.
Pilihan Editor: Cara Daftar Paylater BCA yang Mudah Lewat Aplikasi MyBCA