Perusahaan asal China yang bergerak di bidang produksi kaca itu telah meneken investasi senilai sekitar Rp 175 triliun. Sekitar 2.000 hektare lahan di Pulau Rempang akan dijadikan sebagai lokasi pabrik kaca perusahaan ini. Wacananya, pabrik kaca itu akan menjadi yang terbesar kedua di dunia.
Adapun PT MEG merupakan anak perusahaan milik Tomy Winata, Artha Graha Network (AG Network). Perusahaan ini dikabarkan akan melakukan pembangunan di kawasan Pulau Rempang, Batam. PT MEG merupakan perusahaan yang mendapatkan hak pengelolaan terhadap 17.000 hektare lebih lahan di kawasan Rempang sejak 2004 hingga kini.
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Nasional hadir pada aksi ini. Ketua Umum YLBHI Muhammad Isnur menyatakan YLBHI akan terus mendukung perjuangan warga Pulau Rempang dan Galang. Perjuangan warga Pulau Rempang dan Galang dalam mempertahankan tanah adalah perjuangan konstitusi.
“Kami dari YLBHI akan mendukung perjuangan masyarakat Pulau Rempang. Dari Aceh Kalimantan, Makassar sampai Papua, kami mendukung perjuangan warga Rempang,” kata Isnur. Ia menegaskan warga Rempang menolak dan menyatakan sikap untuk tetap mempertahankan kampung-kampung mereka.
Kepala Divisi Kampanye Walhi Nasional Puspa Dewi juga mengatakan semangat perjuangan masyarakat Rempang dalam menolak rencana penggusuran masih sangat besar. "Keinginan mulia tersebut akan disambut Walhi dengan ikut serta bersama Masyarakat Melayu di Pulau Rempang," ucap Dewi.
Pilihan Editor: Terpopuler: Langkah Arief setelah Gantikan Syahrul Yasin Limpo, Tiket Gratis Kereta Cepat Kembali Dibuka