Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Apa Itu Sandwich Generation, Dampak, dan Solusinya

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Sandwich generation adalah kelompok orang yang memiliki tanggung jawab finansial ganda. Berikut ini solusi yang bisa dilakukan. Foto: Canva
Sandwich generation adalah kelompok orang yang memiliki tanggung jawab finansial ganda. Berikut ini solusi yang bisa dilakukan. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaApakah Anda pernah mendengar tentang istilah sandwich generation? Istilah sandwich generation kembali viral dan banyak diperbincangkan di media sosial. 

Istilah sandwich generation pertama kali diperkenalkan oleh seorang Profesor dari Universitas Kentucky bernama Dorothy A. Miller pada tahun 1981. Tetapi apa sebenarnya sandwich generation? Mengapa banyak anak muda yang mulai menggunakan istilah ini?

Untuk memahami lebih lanjut, simak penjelasan dan informasi yang lebih rinci di bawah ini!

Pengertian Sandwich Generation

Menurut Cambridge Dictionary, istilah sandwich generation merujuk kepada sekelompok individu yang memiliki tanggung jawab secara finansial untuk merawat orang tua yang telah mencapai usia lanjut dan anak-anak mereka. 

Dalam keseharian, sandwich generation dihadapkan pada tanggung jawab memenuhi kebutuhan baik dari generasi tua maupun generasi muda dalam keluarga mereka. 

Mereka tidak hanya menanggung tanggung jawab pribadi, tetapi juga harus merawat orang tua yang semakin renta serta menjaga perkembangan dan kesejahteraan anak-anak mereka.

Analoginya mirip dengan sebuah roti sandwich, di mana orang tua dan anak-anak menjadi lapisan atas dan bawah roti, sementara individu yang terjebak dalam situasi ini dianalogikan sebagai isi sandwich yang terjepit di tengah-tengah roti.

Dampak Sandwich Generation

Menghadapi tanggung jawab ganda, seseorang yang menjadi sandwich generation mengalami beban finansial yang lebih berat dan memiliki sedikit waktu luang. 

Dampak dari situasi ini tidak hanya berdampak pada aspek keuangan, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan mereka serta hubungan dengan anggota keluarga lainnya.

Beberapa dampak yang sering dialami oleh mereka dalam sandwich generation meliputi:

  1. Merasa dihantui oleh perasaan bersalah sebab merasa tak mampu memenuhi kebutuhan keluarga mereka.
  2. Rentan terhadap burnout karena beban fisik dan mental yang tinggi.
  3. Selalu hidup dengan kekhawatiran, seperti kecemasan akan keterbatasan dalam membiayai pendidikan anak, menyokong kehidupan orang tua, dan berbagai keprihatinan lainnya.
  4. Rentan terhadap masalah psikologis, termasuk depresi dan gangguan kecemasan.
  5. Kurangnya waktu untuk diri sendiri, termasuk kesempatan untuk mengejar hobi, merawat diri, dan menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain.

Solusi untuk Sandwich Generation

Keluar dari perangkap yang dikenal sebagai sandwich generation bukanlah hal yang mudah. Seringkali, risiko ini dapat berlanjut dari satu generasi ke generasi berikutnya seperti siklus yang sulit dihentikan.

Untuk memutuskan lingkaran sandwich generation, diperlukan konsistensi dan usaha yang gigih. 

Bagi Anda yang belum berada dalam situasi ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil agar generasi mendatang tidak terjebak dalam perangkap yang sama.

1. Menyiapkan Program Pensiun 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menyisihkan tabungan hari tua secara teratur untuk program pensiun adalah langkah penting. Dana ini hanya bisa diakses setelah mencapai usia pensiun. 

Selain membantu diri sendiri, memiliki program pensiun juga merupakan tindakan efektif kepada generasi berikutnya yang dapat membantu mencegah mereka menjadi sandwich generation dan juga memastikan masa tua yang lebih stabil.

2. Memiliki Asuransi Kesehatan 

Asuransi kesehatan sangat penting dalam menghadapi situasi yang tidak diinginkan. Penting untuk tidak hanya mengamankan asuransi kesehatan untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang tua dan anak-anak. 

Hal tersebut akan membantu mengurangi beban finansial Anda karena biaya perawatan akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.

3. Tabungan Terencana 

Jika Anda kesulitan dalam menabung secara manual, pertimbangkan untuk membuka tabungan terencana. 

Tabungan ini memiliki fitur auto debit yang secara otomatis mengalokasikan sejumlah tertentu dari rekening Anda setiap bulan. 

Contoh tabungan terencana meliputi tabungan untuk haji, umrah, atau pendidikan, sesuai dengan tujuan Anda masing-masing.

4. Tambah Income

Solusi lain agar keluar dari sandwich generation adalah dengan menambah income. Anda bisa mengikuti beberapa freelance atau menjadi content creator. 

Selain itu, pastikan untuk selalu meng-update skill, sehingga karier Anda cepat naik dan income pun akan naik. 

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, generasi mendatang dapat meminimalkan risiko terjebak dalam perangkap sandwich generation.

KAYLA NAJMI IHSANI

Pilihan Editor: 10 Kebiasaan untuk Mencapai Financial Freedom

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

21 jam lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

2 hari lalu

CEO PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), Bernadino Moningka Vega (tengah). TEMPO/Defara Dhanya
Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 hari lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

7 hari lalu

UOB Media Literacy Circle bersama dengan OJK dan Pendiri Sekolah Cikal mengenai literasi keuangan bagi generasi muda, termasuk mengenai Pinjol pada 24 April 2024/UOB
Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

8 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

9 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

9 hari lalu

Ilustrasi belanja / kelas menengah. ANTARA/Adwit B Pramono
OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

10 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK