TEMPO.CO, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) berkolaborasi dengan Deltares dalam rangka mewujudkan konsep kota spons (sponge city)di IKN. Deltares merupakan sebuah lembaga riset terkemuka di dunia dalam bidang pengelolaan air dan lingkungan yang berlokasi di Den Haag, Belanda.
Dalam kunjungannya ke Deltares di Den Haag pada Senin, 9 Oktober 2023 lalu, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjelaskan, kota spons merupakan salah satu prinsip dasar pengembangan kawasan di IKN. Konsep ini akan memadukan konsep perkotaan kota hutan (forest city) dan kota cerdas (smart city). Adapun penerapan kota spons sudah direncanakan di dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.
Meski demikian, Otorita IKN bersama stakeholder terkait masih harus mematangkan konsep kota spons tersebut, salah satunya dengan menggandeng Deltares. “Sejak awal sponge city sudah masuk di blueprint IKN, kita perlu memperkuatnya lagi supaya benar-benar ada pengaturan manajemen tata air di Nusantara," ujar Bambang dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan bahwa konsep kota spons yang diterapkan di IKN tersebut bertujuan untuk mengembalikan siklus alami air yang berubah karena pembangunan. Penerapan konsep ini akan memberikan manfaat pemanenan air untuk tambahan ketersediaan air, pengurangan bahaya banjir, serta pelestarian ekologi.
Kota spons ini akan diwujudkan antara lain melalui ruang terbuka hijau dan biru, desain fasilitas perkotaan dengan menerapkan atap hijau (green rooftop), serta penerapan jalan dan trotoar berpori, bioskedean, dan sistem bioretensi untuk menahan atau menyerap air hujan.
Rencana penerapan kota spons ini mendapat respons positif dari Regional Manager Asia and Oceania Deltares Tjitte A. Nauta. "Kami tentu sangat senang untuk membantu dan berkolaborasi dengan tim di IKN. Data-data kami sangat terbuka bilamana dibutuhkan," ujarnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Myrna A. Safitri menjelaskan, konsep kota spons dapat dipahami sebagai water resilience.
"Sama saja konsepnya dengan sponge city, yakni kota yang mampu mengelola air dengan baik, bisa menyimpan, dan mengalirkan ketika dibutuhkan dengan cara yang sudah dihitung sedemikian rupa," ungkap Myrna.
Pilihan Editor: Dirancang di Dalam Negeri, Prototipe Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Disebut Tak Kalah dengan Jepang dan Jerman