TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan salah satu tantangan bagi pengelola keuangan negara di depan wisudawan Politeknik Keuangan Negara STAN 2023. Salah satunya adalah masih adanya daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), sebagai tanda bahwa Indonesia belum merata.
Menurut dia, Indonesia adalah negara besar yang ingin makmur, adil, dan merata. Namun, itu semua tidak mungkin tercapai selama masih ada daerah yang disebut 3T. Artinya Kementerian Keuangan masih memiliki pekerjaan rumah, di mana keuangan negara adalah instrumen penting.
“Belajar terus, bagaimana kita bisa terus mengelola keuangan negara menjawab masalah itu,” ujar dia dalam siaran langsung acara wisuda di akun YouTube PKN STAN, pada Kamis, 5 Oktober 2023.
Solusinya, kata bendahara negara, misalnya membangun infrastruktur, seperti pelabuhan; bandara; berbagai jalan dari desa, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi; jalan tol; kereta api; kereta cepat; kereta berat; kereta ringan; telekomunikasi. Semuanya bisa diinvetasikan dan dialokasikan melalui keuangan negara. “Jangan dikorupsi. Anda harus terus menjaga keuangan negara,” kata Sri Mulyani.
Dia mengakui memang uang bukan solusi satu-satunya, tapi tanpa keuangan, tujuan negara tidak akan mungkin tercapai dan bisa memecahkan masalah. Mulai dari kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur. “Serta tadi menghilangkan daerah yang labelnya 3T. Itu adalah pekerjaan rumah kita, pekerjaan keuangan negara.”
Selain itu, Sri Mulyani juga mengingatkan bahwa saat ini seluruh negara berkompetisi, maka ekonomi Indonesia harus dikuatkan. Menurut dia, ekonomi itu tidak hanya sekadar melihat usaha mikro kecil menengah (UMKM) saja, tapi harus memandang kompetisi paling tidak di tingkat ASEAN, Asia, bahkan dunia. Sehinga, dia berujar, mata dan pikiran akan terbuka.
Negara-negara lain, dia menjelaskan, maju dengan menguatkan fondasi ekonomi, menyiapkan rakyatnya, hingga membangun infrastruktur. Jangan sampai, Sri Mulyani berpesan, Indonesia berhenti dan tertinggal, atau hanya menjadi bagian dari masyarakat yang hanya mengkritik tanpa mencari solusi.
“Kalian adalah yang harus bekerja dan mengerjakan serta mencari solusi. Maka terus belajar perbandingkan, gunakan desain keuangan negara untuk membuat Indonesia ekonomi, kesejahteraan, dan keadilannya bisa makin diperkuat dan diwujudkan,” ucap Sri Mulyani. “Itu adalah titipan harapan.”
Pilihan Editor: Sri Mulyani Terharu 3 Wisudawan Teladan PKN STAN Semua Perempuan: Jadi Pengganti Menteri Keuangan