Menurut Sri Mulyani, Karuna merupakan fondasi awal. Jika tidak bisa bersikap baik pada level pribadi, Sri Mulyani khawatir wisudawan PKN STAN tidak mampu bersikap baik pada level publik. Karena pada level pribadi, mulai ditanamkan etika sopan santun kepada orang lain.
Sebagai pegawai dan pejabat publik, kata Sri Mulyani, jika bekerja dan melihat teman atau diri sendiri menghadapi masalah, maka harus mencari solusinya. Atau jika melihat teman mulai 'miring' hampir terperosok, pedomannya mati, kompasnya hilang, maka Sri Mulyani meminta agar membantunya kembali ke jalan yang benar.
“Jaga diri kalian, jaga teman kalian, jaga keluarga kalian, jaga Kementerian Keuangan, jaga Indonesia untuk terus ada di Jalur yang baik dan benar. Itulah esensi Karuna, kasih sayang di dalam kebaikan,” tutur Sri Mulyani.
Terakhir, keempat ada Prasama yang maknanya bersama-sama. Semua lulusan PKN STAN, Sri Mulyani berujar, dibiayai negara. Artinya semuanya bisa mencapai tahap ini karena negara dan bangsa Indonesia memberi kesempatan dan fasilitas untuk mendapatkan kemewahan dalam proses belajar.
Sehingga, dia mengatakan jika lulus, mahasiswa PKN STAN tidak lagi memiliki sikap bisa mengurus sendiri negara ini dan menjadi pahlawan. Mulai hari ini, Sri Mulyani berujar, semua bekerja dalam tim. Hal itu bukan berarti tidak bisa bersinar sebagai diri sendiri, tapi sinar itu diharmoniskan.
Di dalam mengurus keuangan negara, mulai dari bagian pajak, bea dan cukai, manajemen keuangan negara, akuntansi, semua adalah satu tim pengelola keuangan negara. Ada yang berkontribusi bagian penerimaan, belanja pusat, bendahara umum, hingga transfer ke daerah.
“Semuanya penting, tidak ada di dalam kebersamaan rasa jumawa dan kesombongan pribadi, kekuatan dikonsolidasikan jumlahnya dan hasilnya jauh lebih hebat,” tutur dia.
Sri Mulyani juga meminta agar wisudawan PKN STAN untuk tidak bersinar sendiri dengan "membakar" teman sendiri. Karena, hal itu terjadi saat ini, di mana kebersamaan dilupakan atau hanya mementingkan diri sendiri dan kelompok kecilnya dengan konsekuensi "membakar" temannya, institusinya, dan merusak reputasi kementerian.
Dia berpesan agar jangan menjadi manusia yang mementingkan diri sendiri, karena ini adalah harapan bangsa Indonesia yang sudah berinvestasi menberikan mahasiswa PKN STAN untuk mendapatkan proses pendidikan yang baik. “Itu adalah tema dari wisuda hari ini Adiwiranama: Adiwignya, Gararan, Karuna, Prasama itu sudah mencakup seluruh pesan yang saya hanya mengulang dan menggarisbawahi,” kata Sri Mulyani.
Pilihan Editor: Soal Utang Proyek Kereta Cepat Dijamin APBN, Jokowi: Tanyakan ke Bu Menteri Keuangan