TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) benar-benar merealisasikan rencananya dengan mengosongkan paksa Hotel Sultan pada hari ini, Rabu, 4 Oktober 2023.
Hal ini dilakukan setelah tenggat waktu yang diberikan kepada PT Indobuildco untuk mengosongkan lahan Blok 15 Kawasan GBK itu terlewati. Sebelumnya, PPK GBK telah meminta perusahaan milik Pontjo Soetowo itu untuk mengosongkan lahan lantaran masa berlaku Hak Guna Bangunan (HGB) yang diberikan sudah berakhir.
"Tanah ini adalah sah dan meyakinkan sudah melalui berbagai proses hukum, itu adalah tanah milik negara," kata Direktur Umum PPK GBK Hadi Sulistia ketika ditemui di sela-sela kegiatan pengosongan lahan.
Langkah PPK GBK ditegaskan dengan memasang sejumlah spanduk berkelir merah. Spanduk itu bertuliskan "Tanah ini aset milik pemerintah Republik Indonesia berdasarkan HPL Nomor 1/Gelora atas Nama Sekretariat Negara cq PPK GBK dan telah dinyatakan sah oleh putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Nomor 276 PK/PDT/2011."
Spanduk itu dipasang di depan pintu masuk Hotel Sultan. PPK GBK juga menyiapkan pos penjagaan untuk memonitor aset negara tersebut.
Hadi menuturkan, pihaknya sudah beberapa kali melayangkan somasi kepada PT Indobuildco. "Hari ini kami lakukan deklarasi, ya. Untuk disaksikan oleh semua publik bahwa tanah Blok 15 ini adalah tanah milik negara," ucap Hadi.
Adapun berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, Hadi bersama timnya tiba di Hotel Sultan sekitar pukul 10.32. Mereka langsung memasuki hotel dan beru keluar sekitar pukul 11.00. Adapun kedatangan tersebut untuk menyampaikan informasi pemasangan spanduk, plang serta sejumlah penanda ke manajemen hotel.
Namun, kata Direktur Keuangan PPK GBK Hendry Arisandi, tidak ada perwakilan Hotel Sultan maupun PT Buildco yang menerima pihaknya saat itu. "Sebagaimana teman-teman lihat, kami mengharapkan adanya perwakilan dari Sultan atau PT Indobuildco. Dan ternyata belum ada yang mau menerima," ucapnya.
Untuk mengamankan pengosongan lahan Hotel SUltan seluas 13 hektare ini, Polres Jakarta Pusat mengerahkan sekitar 100 personel.
"Kami siapkan pengamanan, sementara satu SSK (satuan setingkat kompi) atau 100 personel," kata Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin saat dikonfirmasi, Rabu, 4 Oktober 2023
Komarudin menjelaskan, pengamanan dilakukan guna mengantisipasi potensi gangguan saat proses pengosongan lahan. "Kami siapkan konsep pengamanan untuk kegiatan di GBK termasuk memasang patok atau plang di sana," tuturnya.
RIRI RAHAYU | ANTARA
Pilihan Editor: Hotel Sultan Bakal Dikosongkan Paksa Hari Ini, Hamdan Zoelva: Eksekusi Tanpa Perintah Pengadilan Itu Sewenang-wenang