TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya, mengungkapkan Program Padat Karya Infrastruktur Permukiman Tahun 2023 hingga 26 September menyerap 51.891 tenaga kerja.
"Pembangunan infrastruktur padat karya bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat, Padat Karya juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa atau pelosok," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 30 September 2023.
Basuki Hadimuljono mengatakan, Program Padat Karya Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.
Pada Tahun Anggaran (TA) 2023, anggaran Padat Karya bidang permukiman dialokasikan senilai Rp2,2 triliun yang disalurkan melalui pembangunan infrastruktur kerakyatan seperti program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), dukungan Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan, termasuk Pondok Pesantren, Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), dan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). Program ini didistribusikan di 5.394 lokasi dengan target menyerap 65.970 tenaga kerja.
Berdasarkan data Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR hingga 26 September 2023, serapan keuangan Padat Karya bidang permukiman tahun 2023 telah mencapai 81,95 persen dari total anggaran Rp 2,2 triliun atau sebesar Rp 1,8 triliun. Besaran anggaran tersebut telah merealisasikan pekerjaan fisik 68,61 persen dengan serapan tenaga kerja 51.891 orang.
Selanjutnya: Secara rinci, pelaksanaan program Pamsimas TA 2023....