TEMPO.CO, Jakarta - Tarif promo LRT Jabodebek akan berakhir hari ini yaitu 30 September 2023. Mulai awal Oktober 2023, tarif flat LRT Jabodebek sebesar Rp 5.000 sudah tidak diberlakukan lagi.
Kepala Divisi LRT Jabodebek PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI, Mochamad Purnomosidi mengatakan, meskipun tidak diberlakukan tarif flat Rp 5.000, pengunjung akan tetap mendapatkan harga promo.
"Yang pasti promo, tapi tidak flat 5.000," ujar Mochamad dalam sambungan telepon kepada Tempo pada Sabtu, 30 September 2023.
Namun sampai berita ini ditayangkan, pihaknya belum dapat memastikan tarif resmi LRT Jabodebek. Ia mengatakan keputusan ini masih menunggu dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. "Cuma besarannya berapa, masih menunggu keputusan dari Kemenhub," tambah Mochamad.
Ia mengatakan tarif resmi LRT Jabodebek akan diumumkan secara resmi dalam waktu dekat. "Kalau enggak hari ini, ya besok," ujar Mochamad.
Tarif LRT Jabodebek nantinya akan sesuai dengan jauh dekat jarak yang ditempuh penumpang. "Sesuai dengan jarak, jauh dekat berbeda. Progresif seperti kereta commuter," kata Mochamad.
Ia membocorkan bahwa harga jarak terjauh LRT Jabodebek yaitu Rp 20.000. "Paling jauh maksimal 20.000 dari Harjamukti ke Cibubur. Yang terdekat bisa 3000, bisa 5000," ujar Mochamad.
Mengenai detail tarif, Mochamad meminta untuk menunggu informasi lanjutan dari Kementerian Perhubungan. "Tapi detail lainnya kita menunggu kemenhub," tambah Mochamad.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) menetapkan tarif promo berupa diskon 78 persen untuk tarif layanan LRT Jabodebek. Hal ini diwujudkan dalam bentuk tarif flat sebesar Rp 5.000 untuk seluruh lintas pelayanan.
Juru bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan selain tarif flat Rp 5.000, skema selanjutnya yang disiapkan yaitu pengenaan tarif maksimal Rp 20.000 untuk jarak terjauh dan di bawah Rp 20.000 untuk selain jarak terjauh. Skema tarif ini mulai diberlakukan pada awal bulan Oktober 2023 hingga akhir Februari 2024.
YOHANES MAHARSO JOHARSOYO | ANDIKA DWI
Pilihan Editor: Heru Budi Ajak Warga Naik Angkutan Umum, Singgung Subsidi Rp4,3 Triliun per Tahun