TEMPO.CO, Jakarta - Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsolidatif di area 6.890-6.970 dalam perdagangan hari ini, Jumat, 29 September 2023. Vice President Samuel Sekuritas M. Alfatih mengatakan indeks sebelumnya mencoba naik kembali ke atas 6.970, tetapi kembali terjadi tekanan jual.
"Perlu dijaga risiko jika tekanan jual menguat dan menekan indeks ke bawah 6.890," kata Alfatih lewat keterangan tertulis, Jumat, 29 September 2023.
Dalam analisisnya, Alfatih menyoroti empat saham. Keempat saham tersebut, yakni ADRO, MBMA, INKP, dan BBCA.
Pertama, saham ADRO. Saham emiten pertambangan ini menutup sesi perdagangan pada Rabu lalu di level 2.870.
Menurut Alfatih, harga tersebut rebound dari support dalam pola upchannel sejak Juni 2023. Alfatih berujar, kemungkinan koreksi wajar menjadi kesempatan pembelian selama koreksi tidak melampaui 2.770. "Ada potensi kenaikann ke 2.980-3.100," ujar dia.
Kedua, saham MBMA. Dalam perdagangan terakhir, MBMA menutup sesi di level 885.
Alfatih berujar, setelah terjadi penurunan tajam, harga pada perdagangan terakhir membentuk pola doji di area demand. Ada kemungkinan rebound kembali ke arah 885-915, dengan batas risiko kurang dari 825.
Ketiga, saham IKNP. Emiten ini menutup sesi perdagangan terakhir di level 11.350.
Alfatih berujar, harga saham tersebut pada transaksi terakhir mengalami rebound intraday dalam pola upchannel.
"Sehingga, kemungkinan akan menguat kembali ke 11.575-12.000," kata Alfatih. Adapun batas risikonya kurang dari 11.075.
Terakhir, saham BBCA. Kemarin, BBCA menutup sesi perdagangan di 8.875.
Menurut Alfatih, harga BBCA kembali melemah. Namun, pada transaksi terakhir melampaui terendah sejak akhir Mei 2023. Sehingga, sentimen bearish dapat menekan ke arah 8.830-8.700.
"Kenaikan di atas 8.975 dapat mengurangi tekanan bearish," kata Alfatih.
Pilihan Editor: Samuel Sekuritas: IHSG Akan Rebound Jangka Pendek, Cek 4 Emiten Saham Ini
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
