Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRI Finance Berkomitmen Dukung Kendaraan Listrik dan Pembiayaan Berkelanjutan

image-gnews
Iklan

INFO BISNIS – Dalam menerapkan prinsip environmental, social, and governance (ESG) khususnya pada aspek lingkungan, PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) berkomitmen untuk mendukung program akselerasi penggunaan kendaraan listrik dan fokus terhadap pembiayaan berkelanjutan. Langkah Perseroan itu tak terlepas dari dukungan terhadap upaya pemerintah dalam mewujudkan net zero emission (NZE) pada 2060.

“Perseroan berkomitmen untuk terus mendukung program akselerasi penggunaan kendaraan listrik. Kami sebagai bagian dari BRI Group akan memberikan dukungan, baik pembiayaan untuk B2B maupun skema B2C,” kata Pelaksana Tugas Direktur Utama dan Direktur Bisnis BRI Finance Primartono Gunawan atau akrab disapa Prima.

Aspirasi Perseroan itu pun tak terlepas dari salah satu isu strategis yang dibahas dalam Forum ASEAN Indo Pacific (AIPF) September 2023 lalu di Jakarta. Di mana upaya mempercepat transisi energi di wilayah Asia Tenggara akan terus didorong. Dalam hal ini, Indonesia memprioritaskan ketahanan energi berkelanjutan.

“Diharapkan mempercepat transisi energi yang merupakan wujud tanggung jawab lingkungan global dan kesiapan dalam menghadapi dampak perubahan iklim,” kata Prima. Diketahui, Indonesia akan mencapai Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau bahkan lebih cepat.

AIPF mengangkat 3 subtema salah satunya adalah pembiayaan berkelanjutan dan inovatif. Hal ini terkait dengan sektor industri keuangan Tanah Air sebagai salah satu komponen utama kekuatan ekonomi nasional di mana BRI Finance termasuk di dalamnya.

Terkait masa depan, kendaraan ramah lingkungan khususnya kendaraan listrik, memiliki potensi besar dalam mengurangi emisi gas rumah kaca sehingga mendukung transisi menuju energi bersih. Pasar kendaraan listrik pun semakin besar di Indonesia.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan kendaraan listrik meningkat signifikan pada tahun 2022 yaitu 10.327 unit. Sedangkan tahun 2021 sebanyak 687 unit. BRI Finance mencatatkan peningkatan penyaluran pembiayaan baru kendaraan listrik (electric vehicle – EV) yang signifikan sebesar 711 persen (ytd) tahun 2023 jika dibandingkan dengan tahun 2022.

“Untuk mengoptimalkan potensi pasar tersebut, dan guna mendukung visi dan target pemerintah untuk percepatan kendaraan listrik dan tercapainya NZE pada tahun 2060, BRI Finance memberikan program promo menarik hingga akhir September 2023. Untuk kendaraan listrik yaitu dengan hanya DP 0 persen dan bunga mulai dari 0,42 persen per bulan dengan tenor pembiayaan hingga 6 tahun,” ujarnya.

Pihaknya pun memiliki saran kepada pemerintah dari perspektif pelaku pasar dalam mengakselerasi pertumbuhan kendaraan listrik. Ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan untuk mendorong pertumbuhan kendaraan listrik menjadi lebih signifikan. Pertama adalah penambahan secara masif infrastruktur pengisian baterai. Hal ini menjadi salah satu hambatan utama penggunaan kendaraan listrik. Sedangkan investasi dalam pengembangan stasiun pengisian yang lebih banyak dan lebih cepat akan membantu meningkatkan daya tarik kendaraan listrik.

Kedua, edukasi masyarakat. Sebab sebagian besar masyarakat belum teredukasi dengan baik tentang penggunaan kendaraan listrik. Edukasi tentang manfaat kendaraan listrik seperti efisiensi energi dan dampak positifnya terhadap lingkungan menjadi sangat penting dalam mengubah persepsi dan perilaku konsumen. Ketiga adalah penambahan subsidi dan insentif.

Adapun untuk arah pembiayaan berkelanjutan, BRI Finance akan tetap mengembangkan ekosistem otomotif. Perseroan melakukan ekspansi bisnis dengan meluncurkan produkproduk unggul yang lebih fresh untuk pembiayaan kendaraan listrik baik sepada motor maupun mobil.

“Selain di pasar otomotif, BRI Finance juga tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan sektor lainnya. Saat ini BRI Finance juga memiliki produk pembiayaan lain untuk nasabah yaitu pembiayaan multiguna. Ini adalah program pembiayaan untuk segala macam kebutuhan dari calon debitur. Perseroan pun ke depan akan selalu berinovasi untuk mendukung pembiayaan berkelanjutan,” tutur Prima.

Penguatan ESG Di sisi lain, dalam memperkuat penerapan prinsip ESG di tataran praktis, Perseroan selalu berupaya secara konsisten dalam melakukan efisiensi energi. Di segi operasional, BRI Finance selalu berupaya untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon.

Termasuk mencakup penggunaan teknologi untuk efisiensi energi, peralatan yang ramah lingkungan, dan praktik bisnis berkelanjutan. BRI Finance juga membuka kerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mendukung kebijakan transisi energi berkelanjutan. “Kami juga senantiasa memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran karyawan serta nasabah akan pentingnya energi berkelanjutan,” ujarnya. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mentan-Panglima TNI : Kembalikan Swasembada Pangan dan Optimasi Lahan Tidur

12 jam lalu

Mentan-Panglima TNI : Kembalikan Swasembada Pangan dan Optimasi Lahan Tidur

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Panglima TNI Agus Subiyanto melakukan penandatangan Dukungan Pelaksanaan Pembangunan Pertanian.


BRI Berdayakan UMKM Masuk Pasar Global

13 jam lalu

BRI Berdayakan UMKM Masuk Pasar Global

BRI kembali menyelenggarakan UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR menjelang hari ulang tahun yang ke-128.


PLN Gandeng GEAPP Kembangkan Infrastruktur Kendaraan Listrik di Indonesia

13 jam lalu

GEAPP akan memberikan bantuan teknis kepada PLN dalam mencapai komitmen net zero. (Dok PLN)
PLN Gandeng GEAPP Kembangkan Infrastruktur Kendaraan Listrik di Indonesia

PLN bekerja sama dengan GEAPP dalam memajukan transisi energi di Indonesia, termasuk memcepat era kendaraan listrik.


Irjen Kemenkumham Pastikan Ujian PPPK Berjalan dengan Lancar

14 jam lalu

Irjen Kemenkumham Pastikan Ujian PPPK Berjalan dengan Lancar

Kemenkumham, Razilu memantau langsung jalannya seleksi kompetensi teknis tambahan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).


Penyerahan DIPA &TKD APBN 2024 Secara Digital

15 jam lalu

Penyerahan DIPA &TKD APBN 2024 Secara Digital

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menemani Presiden Joko Widodo dalam seremoni digital penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)


PNM Percaya Pendampingan Nasabah Solusi Kredit Macet Pelaku UMKM

16 jam lalu

PNM Percaya Pendampingan Nasabah Solusi Kredit Macet Pelaku UMKM

UMKM di Indonesia dikenal sebagai penggerak perekonomian bangsa. Terbukti setiap krisis ekonomi UMKM tetapi menjadi penyangga ekonomi kita.


Biografi Jokowi Karya Dirut PLN Diluncurkan di Dubai Dalam Bahasa Arab

16 jam lalu

Biografi Jokowi Karya Dirut PLN Diluncurkan di Dubai Dalam Bahasa Arab

Jadi Inspirasi, Biografi Jokowi Karya Dirut PLN Diluncurkan di Dubai Dalam Bahasa Arab


Berbahasa Luhur dan Beragama Maslahat

16 jam lalu

Berbahasa Luhur dan Beragama Maslahat

Patutlah bersyukur atas penetapan bahasa Indonesia baru-baru ini sebagai bahasa persidangan di forum UNESCO.


BNI Dorong Pengembangan Segmen UMKM

1 hari lalu

BNI Dorong Pengembangan Segmen UMKM

Optimalkan Momentum Akhir Tahun, BNI Dorong Pengembangan Segmen UMKM


Indonesia Butuh USD 1 Triliun untuk Capai NZE pada 2060, Jokowi Cari Pendanaan di COP28

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyapa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres ketika keduanya bertemu di sela-sela konferensi iklim PBB (COP28) di Dubai, UAE, Sabtu, 2 Desember 2023. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Indonesia Butuh USD 1 Triliun untuk Capai NZE pada 2060, Jokowi Cari Pendanaan di COP28

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia butuh dana US$ 1 triliun untuk mewujudkan target net zero emission (NZE) pada 2060.