Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Apa Itu The Fed dan Dampaknya Bagi Ekonomi Indonesia

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
The Fed memiliki pengaruh penting dalam perekonomian global. Berikut ini penjelasan mengenai The Fed dan dampaknya bagi kondisi ekonomi Indonesia. Foto: Ficklr
The Fed memiliki pengaruh penting dalam perekonomian global. Berikut ini penjelasan mengenai The Fed dan dampaknya bagi kondisi ekonomi Indonesia. Foto: Ficklr
Iklan

TEMPO.CO, JakartaFederal Reserve System, yang biasa disingkat sebagai The Fed, adalah bank sentral Amerika Serikat yang memegang peran penting dalam mengendalikan dan mengawasi sistem keuangan negara. 

Fungsi utamanya adalah menjalankan kebijakan moneter yang memengaruhi ekonomi dengan cara menetapkan suku bunga dan mengendalikan pasokan uang, dengan tujuan mencapai stabilitas harga (inflasi rendah) dan menciptakan lapangan kerja yang maksimal.

Selain fokus pada tingkat nasional, The Fed juga memiliki dampak global, termasuk di negara seperti Indonesia. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan Apa itu The Fed, peran, dan dampaknya terhadap perekonomian global, khususnya Indonesia.

Apa Itu The Fed dan Perannya

The Fed, atau Federal Reserve System, adalah lembaga yang bertanggung jawab atas pengawasan, pengaturan, dan pengendalian sistem keuangan di Amerika Serikat. 

Berdiri sejak tahun 1913, lembaga ini memiliki tanggung jawab yang luas, mulai dari mengendalikan pasokan uang di pasar terbuka, menciptakan kondisi ekonomi yang sehat, hingga menjaga stabilitas bank-bank di Amerika Serikat.

Bank sentral ini memiliki kekuasaan besar dalam mempengaruhi arah ekonomi AS melalui kebijakan-kebijakan yang diambilnya. 

Oleh karena itu, The Fed merupakan elemen kunci dalam perekonomian Amerika Serikat yang memiliki dampak signifikan pada pasar keuangan global dan ekonomi internasional.

Dampaknya pada Ekonomi Indonesia

Kebijakan The Fed memiliki efek domino yang dapat mempengaruhi stabilitas keuangan negara lain, termasuk Indonesia. 

Oleh karena itu, bank sentral Indonesia harus memantau perubahan kebijakan The Fed dengan cermat. Berikut adalah beberapa dampak utama dari kebijakan The Fed terhadap kondisi ekonomi Indonesia:

1. Pengaruh pada Nilai Tukar Rupiah

Keputusan The Fed terkait suku bunga dapat mempengaruhi aliran modal internasional. Ketika suku bunga AS naik, investor asing cenderung memindahkan investasinya ke AS yang menawarkan imbalan lebih tinggi. 

Hal ini meningkatkan permintaan terhadap dolar AS dan melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. 

Depresiasi rupiah dapat membuat impor menjadi lebih mahal, memicu inflasi, dan mengganggu stabilitas ekonomi Indonesia, serta meningkatkan utang luar negeri yang dominan dalam bentuk dolar AS.

2. Harga Komoditas Dunia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebijakan The Fed dapat memengaruhi harga komoditas dunia. Ketika suku bunga AS naik, investasi di pasar keuangan menjadi lebih menarik dibandingkan dengan investasi dalam komoditas seperti minyak, gas, atau logam. 

Ini dapat mengurangi pendapatan negara dari ekspor komoditas, merusak neraca perdagangan, dan mengurangi sumber daya untuk pembangunan infrastruktur dan program sosial di Indonesia.

3. Inflasi

Perubahan kebijakan bank sentral AS dapat menyebabkan harga komoditas global dan ekspor turun secara signifikan. 

Hal ini dapat menciptakan tekanan inflasi dan deflasi di Indonesia, yang akan menjadi tantangan bagi bank sentral Indonesia dalam menjaga stabilitas harga.

4. Biaya Pinjaman

Kenaikan suku bunga yang diumumkan oleh The Fed dapat berdampak pada biaya peminjaman global bagi perusahaan, pemerintah, dan individu di Indonesia. 

Biaya pinjaman yang lebih tinggi dapat mengurangi investasi dan konsumsi, yang pada akhirnya dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

5. Volatilitas Pasar Keuangan

Pernyataan dan kebijakan The Fed dapat memicu volatilitas di pasar keuangan global. Hal ini dapat mengancam rencana investasi, perdagangan, dan kebijakan ekonomi dalam negeri Indonesia, serta merusak stabilitas ekonomi dan keuangan secara keseluruhan.

Dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan negara, penting bagi Indonesia untuk memahami dengan cermat pengaruh dan perubahan dalam kebijakan The Fed serta meresponsnya dengan bijak. 

Sebagai pemain global, Indonesia harus terus memantau perkembangan di pasar keuangan internasional dan mempersiapkan strategi yang tepat untuk mengatasi dampak dari kebijakan The Fed.

NUR QOMARIYAH 

Pilihan Editor: Dolar AS Menguat, Pasar Menanti Proyeksi Suku Bunga The Fed

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

4 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

5 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

5 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).


Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

5 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.


Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

6 hari lalu

Foto presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029 di jual di lapak penjual bingkai foto di Pasar Baru, Jakarta, Selasa 23 April 2024. Pasangan Prabowo - Gibran resmi keluar sebagai pemenang Pilpres 2024 setalah dalam sidang putusan PHPU Pilpres 2024 Mahkamah Konstitusi menolak semua permohonan sengketa pemilu yang diajukan oleh pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD. TEMPO/Subekti
Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.


Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

8 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?


Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

8 hari lalu

Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 26 April 2023. Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?


Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

11 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.