“Kami berharap PLTU dapat mulai bertransaksi melalui bursa karbon tahun ini juga,” katanya. Tidak hanya pembangkit listrik, perdagangan karbon juga akan diramaikan oleh sektor perhutanan, pertanian, limbah, migas, industri umum, hingga sektor kelautan.
Ia mengatakan bursa karbon Indonesia akan menjadi salah satu bursa karbon yang besar dan penting di dunia. Hal ini disebabkan oleh volume maupun keragaman unit karbon yang akan di perdagangkan sekaligus kontribusinya pada emisi karbon nasional maupun dunia.
“Hari ini kita memulai sejarah dan era baru itu,” ucap Mahendra.
Perdagangan karbon ini akan dilakukan secara bertahap dengan memastikan unit karbon yang berkualitas. Kedepannya, instrumen yang juga akan mendukung pasar karbon adalah memalui pajak karbon.
Pilihan editor: Bursa Karbon Resmi Diluncurkan, Jokowi: Ada Potensi Rp 3.000 Triliun Lebih