TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa Indonesia ditargetkan pada 2045 dapat menjadi negara berpendapatan tinggi dan menjadi pusat peradaban maritim dunia.
Luhut juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mengarah ke sana. Ia optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 6 persen pada 2025-2026, beranjak dari angka yang selama ini berkisar di sekitar 5 persen.
"Kalau hari ini pertumbuhan ekonomi kita masih sekitar 5 persen, tapi dengan kompleksitas ekonomi kita, dengan downstreaming industry kita berharap 2025-2026 akan bisa tumbuh 6 persen dan terus itu akan membaik," kata Luhut pada Selasa, 19 September 2023.
Luhut optimistis bahwa target Indonesia sebagai negara maju dan pusat peradaban maritim dunia di tahun 2045 akan tercapai jika semua pihak bekerjasama.
Kemenko Kemaritiman dan Investasi bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar Marine Spatial Planning Service Expo (MSPS) 2023. Kegiatan ini termasuk dalam rangkaian kegiatan memperingati Hari Maritim Nasional.
Deputi Bidang Sumber Daya Maritim Kemenkomarves, Muhamad Firman Hidayat mengatakan bahwa topik substansial dalam kegiatan ini yaitu penataan ruang dan kabel bawah laut.
"Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum menstimulasi dan menggalang gagasan, respon, dan dukungan yang dibutuhkan dalam pengelolaan ruang laut Indonesia yang lebih baik," ujarnya.
MSPS diadakan di Pullman Jakarta pada 19-21 September 2023. Acara ini merupakan edisi kedua setelah sebelumnya diselenggarakan pada tahun 2022. Kegiatan MSPS terdiri dalam kegiatan seminar nasional dan pameran. Seminar nasional akan mengangkat lima topik esensial dengan narasumber yang kompeten dalam lingkup pengelolaan ruang laut.
"Selain topik substansial mengenai penataan ruang dan kabel bawah laut, sebagai main event, kami juga mengadakan dua sosialisasi terkait perizinan dasar serta perizinan berusaha dalam penyelenggaraan pipa dan kabel bawah laut," ujar Muhamad.
Pihaknya menargetkan ada sebanyak seribu orang peserta selama tiga hari. Segmentasi peserta yang disasar yaitu pemerintahan, akademisi, swasta, lembaga, komunitas, public figure, atau kalangan umum.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam sambutannya mengajak dunia usaha, lembaga penelitian, dan masyarakat untuk berkolaborasi dalam menjaga mengelola laut.
"Kita harus menjaga dan mengelola laut melalui regulasi kebijakan dan keputusan pengelolaan ruang laut berdasar data yang terukur dan detail. Mari kita jadikan laut Indonesia sebagai laut yang membawa kesejahteraan dan kejayaan bangsa," kata Sakti.
Pilihan Editor: Buntut Konflik Pulau Rempang, Pemerintah Diminta Buat Peta Kebijakan Investasi