Sosok Pemilik SCBD
PT Danayasa Arthatama yang membangun SCBD adalah anak perusahaan dari PT Jakarta International Hotels and Development Tbk (JIHD). PT JIKA merupakan perusahaan publik di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1984. Kedua perusahaan ini merupakan bagian dari Artha Graha Network (AG Network), sebuah jaringan kemitraan perusahaan swasta yang beroperasi di berbagai sektor, termasuk properti, perbankan, infrastruktur, perikanan, dan sebagainya.
Adapun, pemilik JIHD adalah Tomy Winata, seorang pengusaha konglomerat keturunan Tionghoa. Berdasarkan data dari RTI pada tanggal 10 September 2023, Tomy Winata memiliki sekitar 306.243.700 lembar saham atau sekitar 13,15 persen saham perusahaan tersebut. Hal itu menjadikan Tomy Winata sebagai pemegang saham individu terbesar di JIHD.
Melansir situs resminya, PT Jakarta International Hotels and Development Tbk (JIHD) didirikan pada November 1969. Pada Maret 1974, perusahaan mulai beroperasi dengan membuka Hotel Borobudur Inter-Continental, sebuah hotel bintang 5 yang mencakup apartemen seluas 70 ribu meter persegi dan taman tropis seluas 23 ribu meter persegi, yang terletak di lokasi strategis di Jakarta.
Pada tahun 1984, JIHD terdaftar di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) dan menjadi salah satu dari 24 perusahaan pertama yang terdaftar di Indonesia. Dengan lebih dari 40 tahun pengalaman, JIHD dan anak perusahaannya beroperasi dalam empat segmen bisnis, yaitu real estate, konstruksi, telekomunikasi, dan manajemen perhotelan.
Selama perjalannya, JIHD terus menghadirkan produk-produk inovatif bagi industri properti dan perhotelan Indonesia. Melalui anak perusahaannya, PT Danayasa Arthatama, JIHD telah membangun reputasinya sebagai salah satu pemain utama di industri properti dan perhotelan Indonesia, dan menciptakan Sudirman Central Business District (SCBD) sebagai kawasan distrik bisnis pertama di Indonesia.
Selain kepemilikan JIHD dan PT Danayasa Arthatama, Tomy Winata juga merupakan pemilik Artha Graha Group atau Artha Graha Network (AG). Perusahaan tersebut mengendalikan sejumlah perusahaan termasuk JIHD, PT Danayasa Arthatama, dan 19 perusahaan lainnya yang beroperasi di berbagai sektor bisnis.
Meskipun demikian, Tomy Winata tidak berasal dari keluarga yang kaya raya. Pria yang lahir pada 23 Juli 1958 itu merantau dari Kalimantan ke Jakarta, dan memulai karirnya dengan bekerja sebagai kuli bangunan. Tomy Winata kemudian mengawali bisnis kerja sama dengan perusahaan yang memiliki hubungan dengan dunia militer, dan bisnis ini terus berjalan lancar hingga saat ini.
Harta kekayaan Tomy Winata belum diketahui dengan pasti. Namun, diperkirakan kekayaan sosok pemilik SCBD tersebut mencapai total sekitar US$ 900 juta atau setara dengan Rp 12 triliun.
RIZKI DEWI AYU
Pilihan Editor: Alasan Xinyi Gelontorkan Investasi Jumbo di Pulau Rempang, Benarkah Incar Panel Surya Pasok Listrik ke Singapura?