Inaportnet merupakan platform yang menghadirkan transparansi yang lebih terukur dalam pelayanan di pelabuhan. Melalui platform itu, semua informasi terkait pelabuhan dapat diakses dengan mudah oleh pihak terkait.
Hal tersebut menciptakan lingkungan yang lebih transparan dan akuntabel sehingga pihak-pihak yang terlibat dapat dengan jelas memantau dan mengevaluasi pelayanan yang diberikan.
"Dengan adanya Inaportnet, pengawasan administrasi dan kegiatan di pelabuhan menjadi lebih efektif. Proses perijinan dan kelengkapan persyaratan di pelabuhan dapat terintegrasi secara digital sehingga lebih efisien dan transparan," tutur Antoni.
Inaportnet juga berkontribusi dalam upaya peningkatan pengawasan pendapatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di sektor kepelabuhanan. Melalui sistem yang terintegrasi, data pendapatan dapat diakses secara real-time dan akurat. Hal tersebut membantu pemerintah dalam mengoptimalkan penerimaan dari sektor pelabuhan.
"Dengan penerapan Inaportnet tahap II di 45 pelabuhan dapat terwujudnya pengawasan terhadap kegiatan kapal dan barang di pelabuhan yang akuntabel dan transparan serta dapat meningkatkan PNBP pada sektor kepelabuhanan," ucap Antoni.
Pada kesempatan sama, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Hendri Ginting mengatakan bahwa telah dilakukan beberapa langkah persiapan untuk penerapan Inaportnet tahap II di 45 pelabuhan, di antaranya menyelenggarakan training of trainers (TOT) kepada para operator unit penyelenggara pelabuhan (UPP) dan distrik navigasi untuk tahap II pada Maret 2023.
Selanjutnya: "Kemudian, melakukan uji coba infrastruktur...."