TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Sosial RI (Kemensos) mulai menyalurkan bantuan sosial atau bansos beras 10 kilogram pada hari ini, Senin, 11 September 2023. Bansos tahap kedua tersebut menyasar masyarakat kurang mampu yang terdata sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Lantas, apa saja fakta-fakta bansos beras 10 kilogram? Berikut daftarnya.
1. Dipercepat dari rencana awal
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan penyaluran bantuan beras 10 kilogram beras agar dilakukan mulai September 2023 atau lebih cepat dari rencana pada Oktober-Desember 2023.
"Mulai awal September akan didistribusikan secepatnya bantuan pangan beras, satu keluarga penerima manfaat mendapatkan 10 kilogram beras. Ini juga seperti operasi pasar," ucap Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 31 Agustus 2023.
2. Targetkan 21,35 juta KPM
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan, bansos beras tahap kedua tersebut akan disalurkan kepada 21,35 juta KPM. Penerima bansos tersebut mengacu pada data dari Kemensos yang dapat diakses melalui situs cek bansos atau Aplikasi Cek Bansos.
Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Epi Sulandari pada akhir Agustus lalu mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan kebutuhan bantuan pangan tahap kedua untuk periode Oktober-Desember 2023.
Persiapan yang dimaksud, kata dia, menyebar stok beras ke berbagai gudang di daerah dan melakukan percetakan kemasan khusus 10 kilogram. “Kemudian kita sudah mulai mencetak kemasan dengan target September sudah tersedia di masing-masing gudang,” kata Epi dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Agustus 2023.
3. Dampak el nino
Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Bengkulu, Bakhtiar mengatakan, alasan percepatan penyaluran bansos beras untuk mencegah dampak dari El Nino atau fenomena cuaca peningkatan suhu panas. Akibat peningkatan panas dan kekeringan tersebut, kata dia, dapat memengaruhi keberlangsungan kebutuhan pangan.
“Tadinya mau disalurkan November sampai Desember, maka dipercepat menjadi September, insya Allah kami sepakat kalau tidak ada halangan mungkin Jumat, 8 September 2023 sudah launching di Provinsi Bengkulu,” ucapnya usai rapat persiapan penyaluran bansos di kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Bengkulu, Rabu, 6 September 2023.
Menurut dia, penyaluran beras menjadi bukti kehadiran pemerintah atas ketersediaan pangan kepada masyarakat. Lebih lanjut, beras bantuan tersebut, dia harapkan dapat meringankan beban KPM yang tertimpa kesulitan akibat cuaca ekstrem.
“Nanti diberi 10 kilogram per KK (Kartu Keluarga), penerima mendapatkan secara cuma-cuma, dengan adanya bantuan ini, kami berharap bisa membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang ditimpa kesedihan oleh kondisi cuaca ekstrem yang sedang terjadi” ujar Bachtiar.
4. Demi stabilkan harga beras
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyatakan, penyaluran bansos beras merupakan langkah intervensi yang harus dilakukan pemerintah agar harga beras dapat kembali stabil. Arief menekankan bahwa dalam proses penyaluran perlu adanya kesesuaian dan meminimalisir kesalahan di lapangan.
Senada dengan itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, terdapat 1,3 juta ton beras yang tersedia di Perum Bulog saat ini. Dia beranggapan bahwa stok beras harus dijaga agar harganya bisa stabil.
“Sangat sulit musim kemarau sekarang. Kami, Bulog, mengadakan buffer, persediaan stok beras harus aman. Ini sudah ada 1,3 juta, lalu kita bawa lagi sekarang jumlahnya supaya harga bisa stabil,” ujar Erick di Gedung Galeri Koperasi UMKM, Tangerang Selatan, pada Kamis, 7 September 2023.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas pun optimistis harga beras medium bakal turun usai bantuan sosial atau bansos beras digelontorkan. Ia memperkirakan harga beras bisa turun menjadi Rp 11.000 per kilogram.
Namun begitu, harga beras memang tak akan langsung turun setelah bansos beras digelontorkan. Harga komoditas tersebut akan berangsur turun, terutama karena juga telah melakukan intervensi pasar melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
5. Penyaluran sekaligus 2-3 bulan untuk daerah 3TP
Adapun untuk distribusi bansos beras akan disebar ke daerah Tertinggal, Terluar, Terdepan, dan Perbatasan (3TP) akan dilakukan akselerasi. Misalnya dengan mengirimkan sekaligus untuk paket bantuan dua hingga tiga bulan.
MELYNDA DWI PUSPITA | SULTAN ABDURRAHMAN | RIANI SANUSI PUTRI | ANTARA
Pilihan Editor: Pemerintah Salurkan Bansos, Bulog Optimistis Harga Beras Bakal Turun