Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan Indonesia telah menawarkan 39 proyek dengan anggota ASEAN dan mitra ASEAN Senilai US$ 50 miliar. Kerja sama tersebut melibatkan 129 perusahaan, di antaranya 35 proyek di perusahaan BUMN, 4 proyek di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan 11 proyek yang berasal dari negara-negara anggota ASEAN lainnya.
Ia memperkirakan total potensi kerja sama US$ 50 miliar ini. Angka ini terdiri dari dari proyek di BUMN senilai US$ 22 miliar, Bappenas US$ 10 miliar, serta dari proyek yang datang dari lima negara ASEAN lainnya senilai US$ 810 juta dolar. Lima negara tersebut yaitu Filipina, Thailand, Malaysia, Myanmar, dan Brunei.
Terdapat juga 73 proyek potensial senilai US$ 17,8 miliar. Presiden Joko Widodo alias Jokowi pun mendorong realisasi proyek tersebut. Ia menekankan kolaborasi antarnegara ASEAN memang perlu terus didorong untuk menghadapi tantangan global. Mengingat rivalitas geopolitik tengah menajam khususnya potensi konflik di Indo-Pasifik.
Australia luncurkan cetak biru keterlibatan ekonomi ASEAN
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese juga mengumumkan blue print atau cetak biru keterlibatan ekonomi Australia di kawasan ASEAN untuk dua dekade mendatang. Dalam forum Indo-Pasifik yang termasuk rangkaian KTT ASEAN pada Rabu, 6 September 2023, Albanese mengumumkan cetak biru investasi Australia di kawasan Asia Tenggara berjudul “Invested: Australia’s Southeast Asia Economic Strategy to 2040”.
"Telah ditetapkan sebuah jalur praktis untuk memperdalam keterlibatan ekonomi kita, serta melengkapi kerja sama kita yang signifikan," kata Anthony dalam KTT ASEAN-Australia di Jakarta Convention Center, Kamis, 7 September 2023.
Cetak biru tersebut dibuat oleh utusan khusus Australia untuk Asia Tenggara, Nicholas Moore. Laporan ini memberikan 75 rekomendasi, termasuk inisiatif membentuk tim kesepakatan untuk mengidentifikasi dan memfasilitasi lebih banyak investasi bersama.
“Hal ini juga dapat mengatasi tantangan kompleks seperti perubahan iklim, kesehatan, keamanan, dan kejahatan transnasional,” kata Albanese dalam KTT ASEAN - Australia.