TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah content creator di media sosial mencatatkan pendapatan miliaran rupiah dari menjual produk lewat live shopping. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengungkapkan tren sekaligus tantangan profesi live shopping.
"Saya rasa pekerjaan sebagai host (live shopping) akan menjanjikan dan naik terus. Namun, adanya teknologi baru bisa menggantikannya pasti," kata Nailul melalui pesan tertulis pada Tempo, dikutip Rabu, 6 September 2023.
Tapi, dia menilai, profesi live shopping itu masih menjanjikan untuk satu atau dua tahun ke depan. Nailul menjelaskan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) penjualan secara online masih banyak dilakukan melalui: 1. pesan instan; 2. media sosial; 3. marketplace; dan 4. website.
Dia menilai, hal ini berarti penjualan di media sosial lebih besar namun tidak tercatat secara resmi. Sebab, dilakukan di luar sistem yang dibuat oleh pemerintah karena rendahnya biaya admin dan tidak ada pajak.
"Makanya banyak yang berjualan via IG, FB, dan saat ini TikTok," ujar Kepala Pusat Ekonomi Digital dan UKM Indef itu.
Baca juga:
Hal tersebut ditambah kehadiran fitur live di media sosial. Fitur yang mulanya digunakan untuk berinteraksi, menjadi layanan memberikan informasi mengenai produk-produk.
"Ini terinspirasi juga dari Shopee live. Akhirnya Tiktok manfaatin hal tersebut untuk mengembangkan live shopping-nya," tutur Nailul Huda.
Dia menjelaskan, kelebihan live shopping adalah adanya interaksi antar pengguna. Selain itu, live shopping biasanya juga dibarengi berbagai diskon.
"Maka dari itu, untuk mempererat interaksi antara toko dan konsumen, dibutuhkan host yang bisa berasal dari influencer ataupun artis yang mempunyai follower jutaan," tutur dia.
Host tersebut berguna sebagai informan sekaligus penjual produk di live shopping. Oleh sebab itu, lanjut Nailul, penting bagi pemerintah untuk memasukkan live shopping sebagai salah satu yang diatur di Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). Sebab, live shopping pada dasarnya juga memanfaatkan ICT untuk berjualan.
"Sehingga pajak harus dikenakan juga. Kalo gak salah yang di e-commerce sudah dikenakan, tinggal yang social commerce," ujar Nailul.
Sebelumnya, sejumlah content creator dikabarkan mencapai penjualan hingga miliaran rupiah dari fitur live streaming. Salah satunya Richard Lee, seorang dokter spesialis kecantikan.
"Rekor baru kembali dipecahkan oleh @dr.richard_lee dengan pencapaian yang luar biasa sampai dengan Rp 41 miliar dalam 1 hari," tulis akun Instagram @tiktokshop_indonesia pada Sabtu, 19 Agustus 2023.
Rekor tersebut lantas dipecahkan seorang content creator lainnya bernama Louisse Scarlett. Dia tercatat memperoleh Rp 45 miliar dalam sehari dengan menjual produk-produk melalui live shopping di Tiktok.
"Kisah inspiratif @louissescarlett: Dulu sukses menjual 15 miliar rupiah barang dalam sehari, sekarang mencetak pencapaian baru dengan rekor penjualan 45 miliar rupiah dalam sehari di TikTok Shop!" tulis akun @tiktokshop_indonesia pada Selasa, 29 Agustus 2023.
Pilihan Editor: Terpopuler: Kekayaan Arsjad Rasjid dan Andika Perkasa, Ketua dan Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo