TEMPO.CO, Jakarta - Light Rail Transit atau LRT Sumatera Selatan tercatat sebagai moda kereta ringan pertama di Indonesia. Memasuki tahun ke lima operasionalnya, LRT Sumsel bersiap untuk menjadi pilihan utama warga Palembang dan sekitarnya dalam beraktifitas. Sebagai gambaran di semester pertama tahun ini, perusahaan mencatat ada 1,9 juta penumpang yang menggunakan jasa LRT.
Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan, Rode Paulus GP menjelaskan jumlah tersebut melampaui target yang hanya 1,3 juta penumpang. Dengan capaian tersebut, pihaknya optimistis tahun ini bisa mengangkut hingga lebih dari 3 juta penumpang.
"Kami lakukan penambahan perjalanan dari dari semula 88 KA/hari menjadi 94 KA/hari," katanya, Jumat, 1 September 2023.
Tahun ini LRT Sumatera Selatan optimistis dapat mengangkut hingga 3.009.922 orang penumpang di tahun 2023 ini. Untuk mencapai target tersebut, operator usaha dari Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan atau BPKAR-SS melakukan sejumlah kebijakan.
Selain menambah jumlah perjalanan, LRT menambah jam operasional yang semula mulai dari 06:00 WIB s.d. 20:25 WIB menjadi 94 KA per hari dengan jam operasional mulai dari 05:05 WIB-20:43 WIB.
Untuk menarik minat pengguna, operator juga lakukan inovasi pembayaran dalam bentuk tarif promo dan diskon seperti kartu berlangganan bagi pelajar, kartu ASN provinsi, kartu disabilitas. BPKAR-SS juga melakukan kolaborasi dalam peningkatan edukasi bagi pelajar, anak-anak, maupun komunitas yaitu program Edu Trip dan Edu Wisata.
LRT masih bergantung pada subsidi pemerintah pusat