TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setahun lalu, 3 September 2022, Pemerintah menaikkan harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter. Hari-hari ini muncul kabar Bahan Bakar Minyak (BBM) oktan RON 90 itu bakal dihapus PT Pertamina (Persero) mulai tahun depan.
Untuk diketahui, Pertalite merupakan BBM yang saat ini mendapatkan subsidi dari Pemerintah. Lalu, dengan dihapusnya bahan bakar jenis ini, apakah subsidi BBM dari Pemerintah juga akan dihilangkan? Berikut fakta-fakta Pertalite bakal dihapus Pertamina mulai tahun depan.
1. Alasan Pertalite dihapus
Penghapusan Pertalite bukan tanpa alasan. Menurut Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, penghapusan ini guna memenuhi aturan standar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK. Adapun aturan tersebut menyatakan bahwa batas minimal oktan number yang boleh dijual di Indonesia adalah 91.
“Karena aturan KLHK itu menyatakan oktan number yang boleh dijual di Indonesia itu minimal 91,” kata Nicke Widyawati saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII dikutip dari Youtube DPR RI, Rabu, 30 Agutus 2023.
2. Program Langit Biru
Penghapusan Pertalite ini juga merupakan bagian dari kelanjutan Program Langit Biru yang dicanangkan Pertamina. Pada tahap pertama, program ini telah menjalankan agenda dengan menaikkan bahan bakar RON 80 menjadi RON 90. Kemudian, pada tahap ini, Pertamina akan menaikkan bahan bakar RON 90 menjadi RON 92.
“Kami lanjutkan sesuai dengan rencana Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikan dari RON 90 ke RON 92,” kata Nicke Widyawati.
3. Subsidi lanjut, Pertalite diganti Pertamax Green 92
Meski Pertalite dihapus, subsidi tetap berlanjut dan digantikan dengan Pertamax Green 92. Produk tersebut merupakan Pertalite yang dicampur dengan 7 persen etanol. Dengan pencampuran tersebut, nilai oktan Pertamax yang semula 90 naik menjadi 92. Pertamax Green 92 ini akan dirilis mulai tahun depan seiring dihapusnya Pertalite.
“Oleh karena itu 2024 mohon dukungannya, kami akan mengeluarkan lagi yang kami sebut Pertamax Green 92. Sebetulnya ini Pertalite kita campur dengan etanol, naik oktannya dari 90 ke 92,” ujarnya.
4. Tiga varian BBM produksi Pertamina
Nantinya Pertamina akan fokus menjual Pertamax 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo. Pertamax Green 92 dengan mencampur (RON) 90 dengan 7 persen etanol. Kedua, Pertamax Green 95 mencampur Pertamax dengan 8 persen etanol, ketiga Pertamax Turbo. Hal ini seiring komitmen Pertamina untuk mengembangkan bioenergi sebagai upaya mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.
“Jadi ada 3 produk pada 2024. Pertamax Green 92, Pertamax Green 95 dan Pertamax Turbo,” kata Nicke Widyawati.
5. Per 2021, Pertalite jadi BBM paling diminati masyarakat
Konsumsi Pertalite mencapai 23 juta kiloliter (KL) atau jenis BBM yang paling banyak diminati masyarakat per 2021. Persentase penggunaannya sekitar 79 persen dibandingkan Pertamax, Pertamax Turbo, dan Premium. Data tersebut menurut Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Awal Maret 2023 lalu, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, Pertalite menjadi andalan bagi mayoritas penduduk Indonesia. Konsumsinya terus meningkat setiap tahun.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | TIM TEMPO.CO
Pilihan editor: Terkini: Harga Beras Tembus Rekor Tertinggi, Pertalite akan Diganti Pertamax Green 92