TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyebut masalah pembiayaan masih menjadi kendala yang dihadapi usaha mikro kecil menengah (UMKM). Karena itu, pihaknya mendorong perbankan untuk menerapkan credit scoring dalam penyaluran pembiayaan untuk UMKM.
"Bukan dari agunan, aset fisik, karena UMKM nggak punya," kata Teten dalam acara Road To Indonesia Startup Ecosystem Summit 2023 di Solo yang disiarkan langsung melalui YouTube Kemenkop UKM pada Jumat, 11 Agustus 2023.
Dengan credit scoring, Teten menuturkan, maka yang menjadi jaminan bukan lagi aset UMKM tetapi track record digital mengenai kesehatan usaha. Karena itu, dia berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) bisa membantu mendorong implementasi kebijakan tersebut.
"Yang harus kita dorong inovasinya sekarang perbankan yang saya kira masih jadul," ujar Teten.
Di samping itu, Teten juga mengatakan kementeriannya berupaya membantu UMKM mendapat pembiayaan melalui pencarian modal di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun ini, Teten menargetkan ada 10 UMKM yang melantai di BEI.
"Kami kerja sama dengan BEI untuk siapkan inkubasi. Supaya kami jemput bola untuk mendampingi pelaku UMKM yang punya potensi cari pembiayaan di pasar modal," ungkap Teten. "Kami juga gandeng SCF (security crowdfunding) menjadi bagian dari inkubasi."
Pilihan Editor: Startup Dorong Nilai Ekonomi Digital Indonesia Capai US$ 315 M pada 2030, Luhut: Saya Yakin Bisa Lebih