Iman mengatakan partisipasi investor ritel masih memiliki porsi transaksi tertinggi, yaitu 38 persen dari total transaksi investor saham pada tahun 2023, dengan diikuti meningkatnya partisipasi investor institusi dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, jumlah investor saham syariah juga tumbuh signifikan, yang mana saham syariah dalam lima tahun terakhir sejak tahun 2018, telah meningkat 182 persen dari 44.536 investor menjadi 125.638 investor pada Juni 2023.
"Hal ini mencerminkan keyakinan pasar masih cukup terjaga meski dihadapkan situasi ekonomi global dan domestik yang dipenuhi dengan ketidakpastian," ujar Iman.
Dalam kesempatan ini, pasar modal Indonesia juga meluncurkan kampanye bertajuk “Aku Investor Saham” yang merupakan kelanjutan dari kampanye sebelumnya, yaitu Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal atau Genta Pasar Modal, dan Yuk Nabung Saham.
"Kampanye Aku Investor Saham memiliki pesan kebanggaan, inklusivitas dan kemajuan, bertujuan untuk mendorong peningkatan jumlah investor yang saat ini berjumlah 11 juta investor, sehingga diharapkan semakin banyak masyarakat bisa menikmati potensi pertumbuhan pasar modal Indonesia," ujar Iman.
Pada triwulan I 2023, IPO di Indonesia tercatat paling banyak dengan 30 IPO dan menghasilkan US$ 828 juta. Thailand di posisi kedua, mencatatkan 10 IPO yang mengumpulkan US$ 322 juta. Malaysia berada di urutan ketiga dengan 10 IPO mengumpulkan US$ 238 juta. Sementara Singapura di urutan keempat dengan hanya satu IPO yang mengumpulkan US$15 juta.
Pilihan Editor: Basuki Hadimuljono Surati Erick Thohir, Minta Dana APBN Tak Dipakai Bayar Utang BUMN Karya