Di samping itu, isu pelambatan ekonomi di China disebut menjadi faktor pelemah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS karena Indonesia memiliki hubungan dagang yang besar dengan China.
Di sisi lain, lanjut dia, data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II 2023 Indonesia mungkin bisa mendorong penguatan rupiah bila hasilnya menunjukkan pertumbuhan di atas 5 persen.
“Potensi pelemahan ke arah Rp15.200 per dolar AS, dengan potensi penguatan di kisaran Rp15.100 per dolar AS,” ucapnya.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi menguat tipis 0,02 persen atau 2 poin menjadi Rp15.168 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.170 per dolar AS.
Pilihan editor: Besok, Rupiah Diproyeksikan Melemah Sampai Rp 15.260 per Dolar AS